Mohon tunggu...
Dhea Sultana Lutfiyah
Dhea Sultana Lutfiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Hidup adalah amanah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Koruptoris

12 Desember 2020   19:00 Diperbarui: 12 Desember 2020   19:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gettyimages.fi

"Tidak mau Mommy! Kalo begitu, Selly akan datang ke kantor miss Anna sendiri !"

"Selly! tung..." Tutt.... Panggilan tersebut diakhiri secara sepihak oleh Selly. Mommy lantas mempercepat langkah roda kendaraannya.

***

Dari kejauhan, Selly menatap miss Anna yang baru keluar dari ruang kantornya. Matanya terfokus pada amplop besar berwarna coklat yang dibawa miss Anna. Ia lantas memutuskan untuk mengikutinya. Ia berjalan hingga ke pojok gedung, lalu masuk ke dalam ruangan yang jarang dilalui banyak orang. Selly berusaha mengintip dari sela-sela jendela ruangan, namun ia lantas terkaget karena melihat banyak sekali amplop serupa dengan lambang sekolahnya di dalam ruangan tersebut. Kecurigaan Selly bertambah besar.

"Apa ini ada hubungannya dengan Mommy tadi ?" batin Selly

Tanpa ragu, Selly mengeluarkan smartphone dari tas nya dan berusaha merekam seluruh kejadian yang terjadi di dalam ruangan tersebut. Selly memperlihatkan raut wajah tidak menyangka. Selly speechless, ia kemudian bergegas pulang ke rumah untuk melaporkan apa yang barusan dilihatnya.

"MOMMY !! MOMMY...." Selly berteriak mencari ibunya di setiap bilik rumah.

"Kamu kenapa Selly ?" jawab Ayah yang sedaritadi memperhatikan anaknya sedang gelisah.

"Mommy mana Yah? Selly... Selly ada sesuatu..", suaranya terdengar pilu. Ia menyodorkan smartphone nya kepada sang Ayah.

"Apa ini ?! Bukankah ini guru private mu, nak?" Ayah tambah bingung karena ia tidak ikut campur dalam urusan itu. Selly lantas menceritakan seluruh kejadian dari awal hingga akhir kepada Ayah. Raut wajah Ayah seketika menjadi tidak sedap.

"Ini harus dilaporkan ke kantor polisi, hubungi ibumu Selly!" tegas Ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun