Mohon tunggu...
Dhea Sultana Lutfiyah
Dhea Sultana Lutfiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Hidup adalah amanah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Koruptoris

12 Desember 2020   19:00 Diperbarui: 12 Desember 2020   19:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gettyimages.fi

"Selamat ya bu, Pak Anwar tidak perlu repot-repot lagi ke Rumah Sakit jika terluka saat bertugas" ujar Mommy mendapati Ibu Raka yang sedang menjamu tamunya. Pak Anwar adalah Ayah Raka, ia seorang tentara dengan pangkat Kolonel.

"Iya bu... semoga Selly juga bisa mengikuti jejak Raka ya" Ibu Raka membalas diiringi senyuman santai.

"Wahh! keluarga kalian memang panutan kami!" heboh Mommy, lantas semuanya tertawa menganggap hal itu sebagai lelucon.

            Berbicara tentang Raka, ia merupakan putra semata wayang keluarganya. Ia dikenal sebagai anak yang sangat penurut. Meskipun ia kurang pintar, orang tuanya selalu menyayangi Raka karena sifatnya itu. Tak pernah ada yang menyangka bahwa di masa lalu, Raka pernah mengalami gangguan jiwa akibat ulah orang tuanya. Namun bukan hal ini yang menjadi sorotan. Dengan segala kekurangannya, ibunya mampu menjadikan Raka sebagai Mahasiswa Kedokteran -- UI . Bagi Mommy, kesuksesan Raka merupakan hasil jerih payah Ibunya.

"Apa kamu benar-benar ingin tau bagaimana Raka lulus di Kedokteran -- UI ?" tanya Ibu Raka. Mommy spontan melirik. Mata mereka saling bertatapan.

"Tentu saja! Siapapun akan penasaran dengan hal itu!" teriak Mommy dalam batinnya.

Seketika raut wajah Ibu Raka menjadi sangat misterius. Ia merogoh saku bajunya lalu memberikan secarik kertas yang berisikan sebuah nama dan nomor ponsel. Dahi Mommy seketika berkerut, namun Ibu Raka tetap menunjukkan raut wajah yang sama. Ia lantas mendekatkan mulutnya ke telinga Mommy dan berbisik "Buat dia memilih mu".

***

"Hai Selly! Saya adalah pelatih baru mu selama persiapan masuk perguruan tinggi, panggil saja miss Anna" perempuan paruh baya itu menyapa murid barunya.

"Oh hai miss Anna! Saya sudah mendengarnya dari Mommy" jawab Selly, matanya masih sibuk memperhatikan seisi ruang kelas pribadi milik pelatihnya itu. Miss Anna tersenyum seakan-akan melihat hal yang lumrah terjadi.

"Ini ruang belajar-mengajar kita, saya akan menjemputmu setiap pulang sekolah, agenda mu selama 1 tahun ke depan juga telah saya atur, kamu hanya perlu mengikuti rules-nya dan saya akan memastikan kamu lulus di Kedokteran -- UI."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun