Mohon tunggu...
Dhea PuspitaD
Dhea PuspitaD Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

dreaming

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rekonstruksi Spiritualitas Manusia di Zaman Modern

30 Maret 2020   13:44 Diperbarui: 30 Maret 2020   13:58 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam keadaan seperti ini , hanya dengan kembali kepada ajaran agama Allah kita mampu menemukan pribadi manusia seutuhnya. Dan shalat yang merupakan tiang agama dapat menggapai keindahan hidup serta mampu mensucikan jiwa dan menjadikan manusia sebagai insan Rabbaniyyah dengan segenap keindahan nuraninya.

Barangsiapa yang senantiasa berusaha mendirikan shalat dengan segala kesempurnaannya niscaya akan nampaklah keluhuran akhlak karena disinari oleh cahaya ilahiyah

Kedua, Membaca al-Qur'an adalah zikir yang paling baik. Oleh karena itu, sangat dianjurkan kepada setiap mukminin dan mukminat untuk selalu membaca (zikir) al-Qur'an setiap hari agar hati selalu ingat kepada Allah dan Allah selalu memberi petunjuk, sehingga hati menjadi tenang dan jernih.

Ketiga, Membaca Buku bagi orang yang suka membaca buku akan mendapatkan kenikmatan tersendiri ketika membaca karena buku itu bisa mengajarkan kepada kita hal-hal yang bijak dan dapat memperluas sudut pandang kita dalam memahami segala sesuatu Membaca buku itu menurut Dr. Aidh Al-Qarni dalam bukunya adalah hiburan bagi orang yang menyendiri, munajat bagi jiwa, dialog bagi orang yang suka mengobrol, kenikmatan bagi orang yang merenung dan pelita bagi yang berjalan ditengah malam.

Kesimpulan

Kebanyakan manusia pada zaman modern ini terlalu fokus untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan melakukan riset-riset ilmiah yang notabenenya berorientasi pada materiliasme, sedangkan jiwadan hati begitu kosong dari nilai-nilai spiritual sehingga manusia jatuh dalam kehampaan dari nilai-nilai spiritualitas dan terserang oleh sekularisme. 

Kehidupan modern mengutamakan materialisme, hedonisme dan pragmatisme, yang mana gaya hidup ini menjauhkan manusia dari nilai-nilai agama dan membuat manusia menjadi gelisah dan resah, stres, pesimis dan lain sebagainya. Oleh karena itu,  sangat perlu dilakukan revitalisasi dan rekontruksi jiwa manusia, terkhususnya pada zaman ini.

Melihat manusia modern penuh dengan berbagai macam problematika, Buya Hamka menawarkan alternatif terapi agar mereka mendalami dan menjalankan praktik tasawuf. Sebab tasawuflah yang dapat memenuhi jawaban terhadap kebutuhan spiritual.

Hidup di zaman now dengan mengikuti tasawuf tidak harus lari dari duniawi namun tetap eksis dan terlibat dalam kehidupan sosial, hidup seperti manusia lainnya mengerjakan aktivitas sehari-hari tapi tetap dengan spiritual sehingga dalam mengarungi kisah kehidupan ini bisa dengan senang dan bahagia tanpa ada resah gelisah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun