Mohon tunggu...
Dhea K
Dhea K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Saya merupakan seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi negeri di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kasus Sexting di Lingkungan Kampus

17 Desember 2022   14:24 Diperbarui: 17 Desember 2022   15:05 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Menurut Goffman, kehidupan sosial terbagi menjadi 2 yaitu front stage dan back stage. Panggung depan menurut Goffman ialah bagian dari pertunjukan yang berfungsi sebagai gambaran ideal dari individu tersebut. Goffman menyatakan bahwa panggung depan cenderung dipilih bukan diciptakan. Sedangkan panggung belakang menurut Goffman adalah bagian dimana tindakan atau perilaku dari aktor tersebut berbanding terbalik dengan gambaran ideal di panggung depan yang ditampilkan.

4. Kasus Sexting di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta.

             Pada sub-bab ini akan mengangkat salah satu kasus sexting yang sempat ramai menjadi perbincangan hangat baik di lingkungan kampus tersebut ataupun di dunia maya. Kasus ini berlatar belakang tempat di salah satu perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Negeri Jakarta.

             Kasus ini diawali dengan pengakuan dari korban yang memposting hasil screenshot di salah satu base twitter yaitu @AREAJULID pada tanggal 6 Desember 2021 pukul 08.39. Sesaat setelahnya tweet tersebut pun menjadi viral dan ramai, hingga akhirnya diketahui bahwa pelaku sexting tersebut merupakan seorang dosen berinisial DA yang ditugaskan sebagai dosen pembimbing mahasiswa di Program Studi Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.            

           Diduga pesan sexting yang dilakukan oleh dosen berinisial DA tersebut telah berlangsung sejak 2018. Setelah kasus ini hangat diperbincangkan, Bapak Syaifudin yang merupakan kepala HUMAS UNJ pun mengakui adanya kasus pelecehan seksual tersebut. Selanjutnya diketahui bahwa korban yang dilecehkan pun telah melapor kepada BEM UNJ dan setelahnya BEM UNJ telah mengambil tindakan dengan menyampaikan masalah tersebut kepada rektor. Kasus ini ditindaklanjuti secara tertutup. Hingga update terakhir dari kasus ini adalah dosen berinisial DA tersebut akhirnya dinonaktifkan dari kegiatan akademik, skripsi, dan mengajar.

5. Analisis Kasus Sexting dengan Menggunakan Teori Sosiologi.

Berdasarkan kronologi kasus yang telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya mengenai kasus kekerasan seksual berupa sexting salah satu mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta oleh seorang dosen berinisial DA, selanjutnya kita akan menganalisis kasus tersebut menggunakan teori interaksionisme simbolik dan teori dramaturgi.

Teori interaksionisme simbolik membahas mengenai cara pandang atau bagaimana seorang individu memaknai orang lain. Pada kasus tersebut kita dapat melihat bahwa dosen berinisial DA tersebut tidak memaknai korban sebagai seorang mahasiswi dan tidak menghormati korban sebagai seorang perempuan. Apabila dosen tersebut memaknai dirinya sebagai tenaga pendidik dan mahasiswi tersebut sebagaimana seharusnya maka dosen tersebut tidak akan berani untuk melakukan hal-hal seperti itu. Adapun penggunaan emoticon yang tidak seharusnya digunakan dalam konteks percakapan tersebut seperti emoticon hati dan cium. Pada sub-bab sebelumnya Mead menyatakan bahwa pikiran berperan sangat besar terhadap sebuah tindakan sosial, sebab individu akan melakukan pertimbangan sebelum memulai atau melakukan sebuah tindakan. Disini kita juga dapat melihat bahwa dosen berinisial DA tersebut sepertinya belum memikirkan secara matang-matang apa yang dia lakukan, terlihat dari betapa beliau  kerap mengirimkan pesan meskipun tidak ditanggapi oleh korban.

Selanjutnya dalam teori dramaturgi membahas mengenai panggung depan dan panggung belakang. Pada kasus tersebut kita dapat melihat bahwa panggung depan dan manajemen kesan dari dosen tersebut adalah gambaran idealnya sebagai seorang tenaga pendidik yang dimana dia merupakan seorang dosen yang berwibawa dan bisa dikategorikan bukan dosen yang ketat serta dosen yang mendekatkan diri dengan mahasiswa dan mahasiswi lewat candaan yang dilontarkan. Namun pada saat yang bersamaan kita dapat melihat panggung belakang, kita melihat bahwa candaan dosen tersebut tidak terlihat seperti sebuah candaan melainkan cenderung mengarah pada melakukan sexting kepada mahasiswi dan membuat mahasiswi tidak nyaman dengan apa yang dosen tersebut lakukan. Dari penjelasan kasus diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa front stage dan back stage terkadang memiliki sisi yang berlawanan 180°. Lewat kasus ini kita juga dapat melihat serta menilai bahwa tidak semua orang mampu mempertahankan gambaran ideal yang dimilikinya dan justru mengungkapkan panggung belakangnya.

KESIMPULAN

Kekerasan seksual merupakan sebuah tindakan atau perbuatan yang bentuknya berupa penghinaan, pelecehan, merendahkan dan/atau menyerang tubuh dan/atau fungsi seseorang dikarenakan adanya ketidakseimbangan antara relasi kuasa dan/atau gender dimana hal ini mengakibatkan individu menderita secara psikis dan/atau fisik yang mampu mengganggu kesehatan seseorang serta menghilangkan peluang orang tersebut untuk dapat mengenyam pendidikan secara aman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun