Oleh : Dhea Cahyani Putri
(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)
Sejak akhir 2019 dunia telah kewalahan dengan serangan virus yang tiba-tiba muncul dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Covid-19 ialah nama virus tersebut yang membuat kekacauan bagi seluruh sektor dunia mulai dari pendidikan,ekonomi,dan lain-lainnya.Â
Penyebaran virus yang dinilai sangat mudah dari satu individu manusia ke individu manusia lainnya dinilai menjadi penyebab hal ini di samping itu bukan hanya cara penyebaran yang terbilang mudah dan cepat menyebar melalui droplet seperti batuk atau bersin  dimana gejala kurang lebih hampir sama dengan flu sehingga orang-orang mengganggap acuh tak acuh dan  abai pada awalnya serta alasan utama dikarenakan virus ini tergolong baru menyebabkan tenaga medis kaget dalam hal penanganannya serta dalam dunia medis di kala itu masih belum menemukan jalan untuk penyembuhan seperti vaksin dan tehnik pengobatan yang tepat hal ini lah menjadikan virus ini sangat mengacaukan sistem di dunia yang telah lama berjalan dan dipakai.
Dengan adanya virus ini muncul mengakibatkan perubahan dalam segala sektor seiring dengan perubahan tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan pula guna menekan besarnya angka penularan. Pada tanggal 31 Maret 2020 dikeluarkannya kebijakan dalam menghadapi wabah ini dimana dalam peraturan No.21 Tahun 2020 mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar mengenai penanganan Covid-19 serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2020 membahas pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar.Â
Kebijakan ini berisi mengenai beberapa sektor dalam menghadapi pandemi virus Covid-19 ialah dilakukannya peniadaan  pada sekolah  offline dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, pembatasan kegiatan di tempat umum atau yang bertempat di fasilitas umum, office ,pembatasan transpotasi umum,dan lain-lainnya.Â
Dengan adanya kebijakan ini terlihat pada perealisasiannya sangat merugikan semua pihak terutama pada sektor ekonomi. Dalam sektor ekonomi di Indonesia nyatanya sangat mengalami dampak besarnya yaitu dilhat dari hasil survei Bank Indonesia di Triwulan I-2020 Â teridentifikasi bahwa adanya penurunan sektor ekonomi dalam berbagai sektor yang ada.Â
Penurunan ini di tunjukkan pada Nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) ketika waktu triwulan I-2020 senilai -5,56 persen terlihat bahwa terdampak dan mengalami suatu penurunan sebesar 7,79 persen di triwulan IV-2019. Terlihat akan penurunan ini  nyatanya disebabkan oleh turunnya sejumlah  permintaan dan pasokan pada  covid-19. Penganalisis penurunan yang ada di berbagai sektor ialah  :
1. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Berdasarkan data yang ada terlihat bahwa sektor ini bernilai negatif sebesar  -0,62 persen di triwulan awal atau pertama pada  tahun 2020  jika  dibandingkan dengan berdasarkan triwulan sebelumnya maka hanya sebesar -1,25 persen. Â
2. Sektor Industri Pengolahan
Dalam sektor ini Saldo Bersih Tertimbang (SBT) senilai  -3,60 persen  mengalami penuruan dari 0,76 persen pada triwulan keempat di tahun 2019.
3. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Berdasarkan  triwulan pertama tahun 2020 dengan SBT sebesar 0,21 persen angka ini terbilang lebih kecil  jika kita bandingkan  dengan besaran sebelumnya SBT 0,31 persen.
4. Sektor Konstruksi
Berdasarkan data yang ada sektor ini pada triwulan pertama tahun 2020 memiliki SBT sebesar -0,08 persen lebih kecil dari 0,66 persen pada periode sebelumnya.
5. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Berdasarkan data yang ada sektor ini mengalami penurunan  pada  triwulan pertama tahun 2020 jika dibandingkan  dengan periode sebelumnya  SBT sebesar -3,04 persen lebih kecil dibandingkan 2,76 persen pada triwulan empat tahun 2019.
6. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Mengalami penurunan pada triwulan pertama tahun 2020 sebesar -0,53 persen dibandingkan 1,06 persen pada triwulan empat tahun 2019.
7. Sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
Pada triwulan pertama sektor ini di tahun 2020 SBT memiliki  1,13 persen, dibandingkan triwulan sebelumnya 3,01 persen pada triwulan empat tahun 2019.
8. Sektor Jasa-jasa
Sektor ini dalam data yang ada mengalami sebuah perlambatan pada  triwulan pertama tahun 2020 SBT kegiatan usaha sebesar 0,59 persen dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,51 persen.
9. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Dalam data yang ada mengalami sebuah peningkatan pada  triwulan pertama tahun 2020 Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 0,40 persen, lebih besar dibandingkan -2,03 persen pada triwulan empat tahun 2019 peningkatan ini dikarenakan musim panen.
Dalam data yang telah diambil berdasarkan fakta yang ada nyatanya perekonomian Indonesia sangat kacau dalam grafiknya akibat pandemi Covid-19.Â
Dalam keadaan ini perusahaan atau lembaga usaha mengalami sebuah dilema dimana jika tetap melanjutkan kegiatan usaha maka nantinya akan mengalami kerugian dalam sisi pegawai dikarenakan harus mempertaruhkan kesehatan pegawai untuk kedepannya namun, jika tetap lanjut seperti keadaan ini dengan cara work from home maka omset atau usaha yang dijalankan terbilang akan mengalami kerugian yang besar dan bisa berakibat perusahaan atau lembaga usaha yang gulung tikar atau pun akan mengadakan sebuah phk besar besaran untuk menekan pengeluaran perusahaan guna menstabilkan perekonomian.
Solusi dalam permasalahan jika dilihat dalam sisi buruk dan positifnya maka pelaku usaha sebaiknya bisa tetap mengikuti himbauan pemerintah nyatanya jika kita mengikuti aturan yang ada  akan bisa menekan penyebaran virus serta bisa berhasilnya kembali dalam keadaan normal namun, jika solusi yang bisa diambil untuk saat ini memang membatasi interaksi yang ada walaupun ingin tetap menjalankan usaha hal nomor satu yang di haruskan di laksanakan ialah protocol kesehatan yang dijalankan sehingga tetap bisa membantu penekanan penyebaran virus Covid-19. Maka,nantinya jika semua usaha telah dilakukan dengan maksimal akan terlihat hasilnya membaik yang seperti kita harapkan.
Daftar Pustaka
Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid -- 19 terhadap Prekonomian Indonesia. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 146-153. Retrieved from Jurnal
Bank Indonesia. 2020. Survei Kegiatan Dunia Usaha (Bank Indonesia  diakses 29 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H