Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Budaya Lembur, Apakah Kita Terjebak dalam Persepsi yang Salah?

15 Oktober 2024   10:40 Diperbarui: 15 Oktober 2024   10:45 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Menerapkan kebijakan fleksibel: Memperkenalkan kebijakan kerja yang fleksibel, seperti jam kerja yang dapat disesuaikan atau opsi kerja dari rumah, dapat membantu karyawan merasa lebih nyaman dalam mengatur waktu mereka.

3. Menghargai pekerjaan yang selesai dengan baik: Alih-alih mengapresiasi lembur sebagai prestasi, perusahaan harus memberikan penghargaan untuk pencapaian yang dihasilkan dalam jam kerja yang wajar. Ini dapat mendorong karyawan untuk lebih efisien dan produktif dalam waktu yang lebih terbatas.

4. Mendorong kegiatan sosial dan rekreasi: Mengadakan kegiatan sosial yang melibatkan seluruh tim dapat membantu menciptakan ikatan antar karyawan dan mengurangi stres, tanpa perlu bergantung pada lembur.

Budaya lembur sering kali dianggap sebagai tanda dedikasi dan kerja keras. Namun, kita harus menyadari bahwa persepsi ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan merugikan. 

Dengan mengubah cara kita melihat lembur dan mendorong budaya kerja yang lebih seimbang, perusahaan tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan karyawan, tetapi juga produktivitas jangka panjang. 

Selain itu, dengan mengurangi lembur, perusahaan dapat menekan biaya operasional dan dampak lingkungan, sekaligus menciptakan suasana kerja yang lebih positif. 

Pada akhirnya, menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung keseimbangan kerja-hidup adalah langkah penting menuju kesuksesan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun