Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rehat Sejenak, Benarkah Cuti Membantu Tingkatkan Produktivitas?

15 Oktober 2024   07:34 Diperbarui: 15 Oktober 2024   07:39 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menikmati waktu cuti dengan bersantai di rumah. Foto: freepik.com/freepik

Bekerja tanpa henti sudah menjadi kebiasaan banyak orang, rasanya begitu sulit lepas dari pekerjaan---bahkan saat di rumah atau saat seharusnya beristirahat, email dan notifikasi pekerjaan tetap berdatangan. Kondisi ini sering membuat kita berpikir bahwa semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja, semakin produktif hasilnya. 

Tapi benarkah bekerja tanpa rehat akan membuat kita lebih produktif? Ternyata tidak. Justru, rehat sejenak seperti mengambil cuti ternyata bisa berdampak positif bagi produktivitas dan kesehatan mental kita.

Mengapa work-life balance penting?

Work-life balance, atau keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, adalah hal yang sering dianggap sepele namun memiliki dampak besar. Ketika keseimbangan ini tercapai, kita tidak hanya akan lebih produktif di tempat kerja, tetapi juga lebih bahagia dalam kehidupan sehari-hari. 

Menurut American Psychological Association, keseimbangan yang baik dapat mengurangi stres, meningkatkan kesehatan mental, dan pada akhirnya, meningkatkan kinerja di tempat kerja.

Namun, menjaga work-life balance di era digital bisa menjadi tantangan. Teknologi membuat kita selalu "terhubung" dengan pekerjaan, dan banyak orang sulit benar-benar memutus hubungan dari tugas-tugas kantor. 

Akibatnya, kita sering terjebak dalam kondisi "burnout," yakni kelelahan mental dan fisik akibat tekanan kerja yang berkepanjangan. Untuk mencegah burnout dan menjaga produktivitas, istirahat yang teratur sangatlah penting.

Manfaat cuti untuk produktivitas

Banyak orang merasa bersalah atau khawatir saat ingin mengambil cuti, seolah-olah pekerjaan akan tertinggal atau dianggap tidak serius dalam bekerja. Padahal, cuti bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan hidup dan performa kerja. 

Berdasarkan penelitian dari Harvard Business Review, karyawan yang mengambil cuti secara teratur justru menunjukkan peningkatan produktivitas dan lebih mampu menghadapi tantangan di tempat kerja.

Cuti memungkinkan tubuh dan pikiran kita untuk pulih dari tekanan sehari-hari. Saat kita terus bekerja tanpa istirahat, otak kita tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk melepaskan diri dari stres, sehingga produktivitas cenderung menurun. 

Sebaliknya, dengan istirahat yang cukup, kita akan lebih segar dan siap untuk menghadapi pekerjaan dengan pikiran yang jernih dan penuh kreativitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun