Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rehat Sejenak, Benarkah Cuti Membantu Tingkatkan Produktivitas?

15 Oktober 2024   07:34 Diperbarui: 15 Oktober 2024   07:39 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penelitian menunjukkan bahwa cuti yang diambil secara rutin berkontribusi pada peningkatan kemampuan kognitif, seperti pemecahan masalah dan kreativitas. 

Otak yang diberi kesempatan untuk beristirahat dapat berfungsi lebih baik, terutama dalam situasi yang memerlukan pemikiran kritis dan inovasi.

Selain meningkatkan produktivitas, cuti juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental. Tekanan pekerjaan yang berkelanjutan dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, bahkan depresi. 

Berdasarkan penelitian, orang yang sering bekerja tanpa istirahat berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental.

Mengambil cuti memberi kita waktu untuk melepaskan diri dari rutinitas yang melelahkan dan memberikan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang kita sukai. 

Aktivitas seperti berlibur, berkumpul dengan keluarga, atau sekadar istirahat di rumah dapat membantu menurunkan level stres dan memulihkan kesejahteraan mental kita. Kesehatan mental yang baik pada gilirannya akan berdampak positif pada kualitas pekerjaan dan interaksi sosial kita.

Cara memanfaatkan cuti dengan optimal

Kebanyakan orang mengambil cuti hanya untuk urusan mendadak atau acara keluarga, bukan untuk benar-benar menggunakan waktu tersebut untuk istirahat atau relaksasi dari rutinitas kerja.

Agar cuti memberikan dampak maksimal bagi produktivitas dan kesehatan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

1. Putuskan sambungan dari pekerjaan. Saat cuti, hindari mengecek email atau pesan pekerjaan. Manfaatkan waktu untuk benar-benar "melepaskan diri" dari beban pekerjaan.

2. Lakukan aktivitas yang menyenangkan dan relaks. Baik itu bepergian, menghabiskan waktu bersama keluarga, atau menekuni hobi, pastikan cuti digunakan untuk hal-hal yang dapat mengisi ulang energi fisik dan mental.

3. Rencanakan cuti secara berkala. Jangan menunggu sampai merasa benar-benar kelelahan baru mengambil cuti. Sebaiknya, jadwalkan cuti secara berkala untuk menjaga keseimbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun