Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Life Skills, Kunci Kemandirian Anak untuk Bertahan dan Berkembang di Masa Depan

12 Oktober 2024   16:38 Diperbarui: 13 Oktober 2024   07:53 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"With just one skill, you can make a living. With multiple skills, you can thrive."

Di era modern yang penuh tantangan dan perubahan cepat, memiliki keterampilan hidup atau life skills sejak dini sangat penting bagi anak-anak untuk menghadapi berbagai situasi sehari-hari dengan efektif dan adaptif. 

Dengan berkembangnya teknologi dan perubahan sosial yang dinamis, keterampilan bertahan hidup kini melampaui kemampuan akademis atau teknis semata. 

Life skills adalah seperangkat keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk menghadapi tantangan hidup sehari-hari secara efektif. 

Keterampilan hidup mencakup kemampuan berpikir kritis, keterampilan interpersonal, kemampuan memecahkan masalah, pengambilan keputusan dan keterampilan praktis seperti memasak, menjahit, mengemudikan kendaraan dan keterampilan praktis lainnya. Ini menunjukkan betapa luasnya spektrum life skills yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya. 

Life skills semakin menjadi fondasi penting dalam mempersiapkan anak-anak menghadapi dunia nyata. Orang tua memegang peran kunci dalam memastikan anak-anak mereka tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang di tengah perubahan zaman.

Mengelola keuangan pribadi, misalnya, adalah salah satu keterampilan hidup yang sangat penting. Di usia dewasa, setiap orang dituntut untuk mengatur keuangan agar dapat bertahan di dunia modern. 

Namun, tanpa kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, seseorang mungkin kesulitan saat menghadapi situasi darurat keuangan, seperti kehilangan pekerjaan atau krisis ekonomi.

Pentingnya mengajarkan life skills sejak dini

Keterampilan hidup adalah kunci kemandirian, dan pendidikan tentang keterampilan ini tidak harus menunggu hingga anak beranjak dewasa. 

Justru, sejak usia dini, anak-anak harus diajarkan keterampilan-keterampilan ini agar mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan hidup nantinya. 

Penelitian yang dilakukan oleh Harvard University’s Center on the Developing Child menunjukkan bahwa periode perkembangan anak sejak usia dini adalah waktu yang sangat penting untuk membentuk kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, berkomunikasi, dan berpikir kritis. 

Dengan memberikan dasar life skills yang kuat, kita dapat membantu anak-anak tidak hanya beradaptasi, tetapi juga menjadi pemimpin yang tangguh di masa depan.

Contoh sederhana adalah keterampilan pengambilan keputusan. Seorang anak yang diajarkan cara membuat keputusan kecil, seperti memilih baju untuk dikenakan atau mengatur uang jajannya, akan lebih siap saat dihadapkan pada keputusan yang lebih besar di masa mendatang, misalnya memilih karier atau menghadapi situasi sulit.

Satu keterampilan untuk bertahan, banyak keterampilan untuk berkembang

Memiliki satu keterampilan mungkin cukup untuk bertahan hidup, tetapi untuk benar-benar berkembang, anak-anak membutuhkan beragam keterampilan yang saling melengkapi. 

Sebagai contoh, keterampilan berpikir kritis membantu mereka menilai situasi secara objektif dan rasional, sementara keterampilan komunikasi memungkinkan mereka untuk menyampaikan pemikiran dan ide secara efektif.

World Economic Forum (WEF) dalam laporan The Future of Jobs (2020) menyebutkan bahwa keterampilan yang paling dicari di masa depan bukan lagi sekadar kemampuan teknis, tetapi juga soft skills seperti kreativitas, empati, dan pemecahan masalah kompleks. 

Keterampilan-keterampilan ini tidak hanya membuat seseorang mampu bertahan, tetapi juga menonjol di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Peran orang tua dalam mengajarkan life skills

Orang tua adalah guru pertama dan terpenting bagi anak-anak. Mereka memiliki kesempatan untuk menanamkan life skills sejak usia dini melalui pembelajaran sehari-hari. 

Mengajarkan life skills bukan berarti menggurui atau memberikan nasihat terus-menerus, tetapi bisa dilakukan secara alami melalui interaksi sehari-hari.

Sebagai contoh, ketika seorang anak membantu orang tua dalam membuat anggaran keluarga atau memilih bahan makanan saat berbelanja, mereka belajar keterampilan mengelola uang dan membuat keputusan yang baik. 

Begitu pula, ketika anak-anak diajak berdiskusi tentang pilihan-pilihan hidup yang mereka hadapi, mereka belajar bagaimana memecahkan masalah dan berpikir kritis.

Seiring waktu, anak-anak ini akan semakin terlatih dalam berpikir mandiri dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Ini tidak hanya akan membantu mereka di sekolah, tetapi juga mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja dan kehidupan dewasa.

Mengasah keterampilan yang diperlukan untuk masa depan

Jika orang tua hanya fokus pada satu keterampilan saja, seperti prestasi akademis, anak mungkin mampu "bertahan" di dunia yang penuh tantangan. 

Namun, dengan mengajarkan berbagai keterampilan hidup, orang tua dapat membantu anak-anak berkembang jauh lebih baik. 

Mengajarkan life skills kepada anak sejak usia dini adalah investasi jangka panjang yang tidak ternilai harganya. Keterampilan seperti mengelola keuangan berpikir kritis, pengambilan keputusan, serta menjaga kesehatan mental dan fisik akan menjadi kunci kesuksesan anak-anak kita di masa depan. 

Sebagai orang tua, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan anak-anak kita memiliki kemampuan yang tidak hanya membuat mereka bisa bertahan hidup, tetapi juga berkembang dan meraih kesuksesan.

Anak-anak yang menguasai keterampilan-keterampilan ini akan lebih siap menghadapi masa depan, mampu beradaptasi dengan perubahan, dan berhasil dalam hidupnya, baik di kehidupan pribadi maupun profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun