Penelitian yang dilakukan oleh Harvard University’s Center on the Developing Child menunjukkan bahwa periode perkembangan anak sejak usia dini adalah waktu yang sangat penting untuk membentuk kemampuan mereka dalam memecahkan masalah, berkomunikasi, dan berpikir kritis.Â
Dengan memberikan dasar life skills yang kuat, kita dapat membantu anak-anak tidak hanya beradaptasi, tetapi juga menjadi pemimpin yang tangguh di masa depan.
Contoh sederhana adalah keterampilan pengambilan keputusan. Seorang anak yang diajarkan cara membuat keputusan kecil, seperti memilih baju untuk dikenakan atau mengatur uang jajannya, akan lebih siap saat dihadapkan pada keputusan yang lebih besar di masa mendatang, misalnya memilih karier atau menghadapi situasi sulit.
Satu keterampilan untuk bertahan, banyak keterampilan untuk berkembang
Memiliki satu keterampilan mungkin cukup untuk bertahan hidup, tetapi untuk benar-benar berkembang, anak-anak membutuhkan beragam keterampilan yang saling melengkapi.Â
Sebagai contoh, keterampilan berpikir kritis membantu mereka menilai situasi secara objektif dan rasional, sementara keterampilan komunikasi memungkinkan mereka untuk menyampaikan pemikiran dan ide secara efektif.
World Economic Forum (WEF) dalam laporan The Future of Jobs (2020) menyebutkan bahwa keterampilan yang paling dicari di masa depan bukan lagi sekadar kemampuan teknis, tetapi juga soft skills seperti kreativitas, empati, dan pemecahan masalah kompleks.Â
Keterampilan-keterampilan ini tidak hanya membuat seseorang mampu bertahan, tetapi juga menonjol di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Peran orang tua dalam mengajarkan life skills
Orang tua adalah guru pertama dan terpenting bagi anak-anak. Mereka memiliki kesempatan untuk menanamkan life skills sejak usia dini melalui pembelajaran sehari-hari.Â
Mengajarkan life skills bukan berarti menggurui atau memberikan nasihat terus-menerus, tetapi bisa dilakukan secara alami melalui interaksi sehari-hari.
Sebagai contoh, ketika seorang anak membantu orang tua dalam membuat anggaran keluarga atau memilih bahan makanan saat berbelanja, mereka belajar keterampilan mengelola uang dan membuat keputusan yang baik.Â
Begitu pula, ketika anak-anak diajak berdiskusi tentang pilihan-pilihan hidup yang mereka hadapi, mereka belajar bagaimana memecahkan masalah dan berpikir kritis.