Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kembali Berkarier Setelah Gap Year, Siapkah Kamu Menghadapi Dunia Kerja Lagi?

5 Oktober 2024   14:06 Diperbarui: 5 Oktober 2024   17:34 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: freepik.com/freepik

 Kembali ke dunia karier setelah gap year memang menantang. Namun, dengan persiapan yang matang, kembali ke dunia kerja bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Banyak orang berhasil melalui fase ini, bahkan kembali lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan karier. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah penting yang perlu kamu siapkan untuk kembali ke jalur karier, dan bagaimana menjadikan gap year sebagai nilai tambah.

Apakah saya bisa kembali ke dunia karier?

Jawabannya: tentu bisa! Banyak profesional yang mengambil waktu istirahat karena berbagai alasan, baik untuk pendidikan, mengurus keluarga, hingga sekadar ingin mengisi ulang energi. 

Menurut artikel dari Harvard Business Review, mengambil jeda bisa memberikan perspektif baru dan semangat yang segar. Pengalaman yang kamu peroleh selama masa istirahat itu mungkin berbeda, tetapi bisa menjadi kekuatan tersendiri.

Kunci suksesnya adalah strategi yang tepat. Jadi, bagaimana caranya agar gap year-mu menjadi aset dan bukan hambatan?

Langkah-langkah untuk kembali ke karier

1. Refleksi diri

Pertama-tama, luangkan waktu untuk merenungkan apa yang telah kamu capai selama gap year. 

Pengalaman seperti terlibat dalam proyek sukarela, mengikuti kursus, atau mengejar passion pribadi bisa menjadi keterampilan yang sangat berguna di dunia kerja. Jangan remehkan apapun yang telah kamu lakukan. Setiap aktivitas selama jeda ini bisa diterjemahkan sebagai keterampilan yang relevan.

2. Perbarui CV

Setelah refleksi, saatnya memperbarui CV. Sertakan pengalaman selama gap year yang bisa menunjukkan perkembangan keterampilan atau wawasan baru. Misalnya, jika kamu mengikuti kursus digital marketing atau bahasa asing, tambahkan itu sebagai bagian dari kemampuanmu. 

3. Pelajari keterampilan baru

Jika kamu merasa ada kekosongan dalam keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja saat ini, jangan ragu untuk belajar hal baru. Platform seperti Coursera, Udemy, atau LinkedIn Learning menawarkan berbagai pelatihan yang relevan dan diakui. 

Dalam dunia yang semakin digital, kemampuan seperti penguasaan teknologi dan data menjadi sangat penting. Dengan terus belajar, kamu menunjukkan bahwa kamu tetap berusaha berkembang, meskipun sempat berhenti sejenak.

4. Jaringan (Networking)

Jaringan profesional sangatlah penting, terutama jika kamu ingin kembali ke dunia kerja setelah waktu istirahat yang cukup lama. Mulailah dengan menghubungi mantan kolega, teman-teman lama, atau bergabung dengan komunitas profesional. Jangan malu untuk memberi tahu bahwa kamu siap kembali bekerja. Seringkali, peluang muncul dari jaringan yang tidak kita duga.

5. Latihan wawancara

Pertanyaan tentang gap year hampir pasti akan muncul dalam wawancara. Siapkan jawaban yang jujur, positif, dan menunjukkan bahwa jeda tersebut memperkaya pengalamanmu. 

Fokuslah pada apa yang kamu pelajari, dan bagaimana hal itu bisa membuatmu menjadi kandidat yang lebih baik. Latihan wawancara bisa meningkatkan kepercayaan dirimu saat menghadapi pewawancara.

6. Bangun kepercayaan diri

Kepercayaan diri adalah kunci utama. Banyak orang telah melalui gap year dan berhasil kembali ke dunia kerja. Percayalah pada kemampuanmu, dan jangan takut untuk menonjolkan dirimu. Menunjukkan antusiasme dan semangat untuk kembali berkontribusi juga bisa membuatmu lebih menarik di mata perekrut.

Manfaat yang bisa kamu tawarkan

Jangan pernah melihat gap year sebagai kekurangan. Sebaliknya, ini bisa menjadi nilai tambah yang unik. Berikut beberapa alasan mengapa gap year justru bisa membuatmu lebih menarik di mata perusahaan:

1. Pengalaman berbeda
Mengambil waktu istirahat memungkinkanmu mengalami hal-hal yang mungkin tidak bisa dilakukan ketika sibuk bekerja. Ini bisa berupa kegiatan sosial, pengembangan diri, atau bahkan perjalanan yang memberi perspektif baru. Pengalaman ini bisa memperkaya cara berpikir dan memecahkan masalah.

2. Fleksibilitas dan adaptabilitas
Mengambil gap year menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dan berani menghadapi perubahan. Keterampilan ini sangat dicari oleh perusahaan, terutama di dunia kerja yang terus berubah dengan cepat.

3. Pengembangan soft skills
Selama gap year, kamu mungkin telah mengasah keterampilan komunikasi, manajemen waktu, atau bahkan kepemimpinan dalam konteks yang berbeda. Soft skills seperti ini sangat dicari oleh perusahaan karena bisa diaplikasikan dalam berbagai situasi.

4. Refleksi diri
Gap year memberikan waktu untuk merenung dan memahami apa yang benar-benar kamu inginkan dari karier. Ini bisa membuatmu lebih fokus dan jelas dalam merencanakan langkah kariermu ke depan.

Gap year bukan akhir perjalanan karier, tapi kesempatan untuk tumbuh. Kembalilah dengan semangat baru dan percaya diri!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun