3. Pelajari keterampilan baru
Jika kamu merasa ada kekosongan dalam keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja saat ini, jangan ragu untuk belajar hal baru. Platform seperti Coursera, Udemy, atau LinkedIn Learning menawarkan berbagai pelatihan yang relevan dan diakui.Â
Dalam dunia yang semakin digital, kemampuan seperti penguasaan teknologi dan data menjadi sangat penting. Dengan terus belajar, kamu menunjukkan bahwa kamu tetap berusaha berkembang, meskipun sempat berhenti sejenak.
4. Jaringan (Networking)
Jaringan profesional sangatlah penting, terutama jika kamu ingin kembali ke dunia kerja setelah waktu istirahat yang cukup lama. Mulailah dengan menghubungi mantan kolega, teman-teman lama, atau bergabung dengan komunitas profesional. Jangan malu untuk memberi tahu bahwa kamu siap kembali bekerja. Seringkali, peluang muncul dari jaringan yang tidak kita duga.
5. Latihan wawancara
Pertanyaan tentang gap year hampir pasti akan muncul dalam wawancara. Siapkan jawaban yang jujur, positif, dan menunjukkan bahwa jeda tersebut memperkaya pengalamanmu.Â
Fokuslah pada apa yang kamu pelajari, dan bagaimana hal itu bisa membuatmu menjadi kandidat yang lebih baik. Latihan wawancara bisa meningkatkan kepercayaan dirimu saat menghadapi pewawancara.
6. Bangun kepercayaan diri
Kepercayaan diri adalah kunci utama. Banyak orang telah melalui gap year dan berhasil kembali ke dunia kerja. Percayalah pada kemampuanmu, dan jangan takut untuk menonjolkan dirimu. Menunjukkan antusiasme dan semangat untuk kembali berkontribusi juga bisa membuatmu lebih menarik di mata perekrut.
Manfaat yang bisa kamu tawarkan
Jangan pernah melihat gap year sebagai kekurangan. Sebaliknya, ini bisa menjadi nilai tambah yang unik. Berikut beberapa alasan mengapa gap year justru bisa membuatmu lebih menarik di mata perusahaan: