Salah satu keuntungan besar dari teknik Kanban adalah kemampuannya untuk memudahkan kita dalam melihat semua tugas yang perlu diselesaikan.Â
Ketika kita bisa melihat beban kerja di depan mata, kita jadi lebih mudah menentukan prioritas. Selain itu, dengan mengelompokkan tugas menjadi kolom-kolom yang jelas, kita bisa terhindar dari kebingungan dan lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting.
Kanban juga mengajarkan kita untuk disiplin. Dengan membatasi jumlah tugas yang kita kerjakan sekaligus (yang dikenal dengan istilah Work in Progress atau WIP), kita diajak untuk menyelesaikan satu tugas sebelum beralih ke yang lain.Â
Ini tidak hanya membantu kita lebih fokus, tetapi juga mengurangi risiko terjebak dalam kebiasaan multitasking yang sering kali tidak efektif.
Penelitian menunjukkan bahwa teknik Kanban juga bermanfaat dalam konteks akademik. Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Quality in Maintenance Engineering, ditemukan bahwa penerapan Kanban dapat meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi waktu yang terbuang.Â
Lebih dari sekadar alat, Kanban memberi kita ruang untuk refleksi. Setelah menyelesaikan beberapa tugas, kita bisa mengevaluasi cara kerja dan efektivitasnya. Ini memungkinkan kita untuk menyesuaikan strategi manajemen waktu yang lebih responsif terhadap kebutuhan pribadi.
Bagaimana cara menerapkan Kanban dalam kehidupan sehari-hari?
Penerapan teknik Kanban sangat fleksibel. Kita bisa menggunakan papan fisik dengan sticky notes atau memanfaatkan aplikasi digital seperti Trello, Asana, atau Kanban Tool. Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk mulai menggunakan teknik ini:
1. Buat papan Kanban
Pilih format yang paling nyaman---apakah itu papan fisik di dinding atau aplikasi di ponsel.
2. Definisikan kolom
Mulailah dengan tiga kolom utama: To Do, In Progress, dan Done.Â