Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jadi Generasi Muda, antara Mimpi Sukses dan Jerat "Hustle Culture"

3 September 2024   06:06 Diperbarui: 5 September 2024   19:04 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: unsplash.com/Lesly Juarez

Zaman sekarang, istilah hustle culture sudah tak asing lagi di telinga. Budaya kerja keras tanpa henti ini seakan menjadi mantra bagi generasi muda yang berambisi meraih kesuksesan.

Siapa sih yang enggak pengen sukses? 

Tapi, dalam mengejar mimpi, kita seringkali terjebak dalam arus hustle culture. Kerja terus-menerus, tidur sedikit, dan mengorbankan waktu untuk hal lain demi mencapai tujuan. 

Kedengarannya sih keren, tapi apakah kita sadar kalau gaya hidup seperti ini bisa membahayakan kesehatan mental kita?

Apa itu Hustle Culture?

Hustle culture adalah gaya hidup yang menomorsatukan kerja keras tanpa kenal lelah. Budaya ini mendorong individu untuk terus berproduksi, mengejar target, dan mengorbankan waktu istirahat demi mencapai tujuan. 

Di era digital, dengan kemudahan akses informasi dan persaingan yang semakin ketat, hustle culture semakin subur.

Ilustrasi dampak hustle culture. Foto: unsplash.com/Sydney Sims
Ilustrasi dampak hustle culture. Foto: unsplash.com/Sydney Sims

Dampak Negatif bagi Kesehatan Mental

Burnout: Tekanan untuk selalu produktif dan mencapai target yang tidak realistis seringkali memicu kondisi burnout. 

Kelelahan kronis, perasaan sinis, dan penurunan kinerja adalah beberapa gejala umum burnout.

Stres Kronis: Hustle culture menciptakan lingkungan yang penuh tekanan, sehingga memicu stres kronis. Stres yang berkepanjangan dapat merusak kesehatan fisik dan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun