Artis Ini Hampir Kehilangan Penglihatannya karena Penggunaan Obat Tetes Mata Jangka Panjang, Simak Kisahnya!

Artis ini Hampir Kehilangan Penglihatannya Karena Penggunaan Obat Tetes Mata Jangka Panjang. Simak Kisahnya!

Dalam sebuah acara kuis di salah satu stasiun TV nasional, Bela KDI, seorang artis dan penyanyi, menceritakan pengalaman mengejutkan yang dialaminya: hampir kehilangan penglihatan akibat penggunaan obat tetes mata dalam jangka panjang. 

Kisah ini menjadi peringatan bagi banyak orang yang mungkin tanpa sadar menempatkan kesehatan mata mereka dalam bahaya.

Glaukoma Akibat Obat Tetes Mata

Bela mengungkapkan bahwa ia didiagnosa menderita glaukoma setelah menjalani pemeriksaan mata secara mendalam. 

Baca juga: Peran Penting Orang Tua (Ayah dan Ibu), Ketika Anak Mulai Jatuh Cinta

Awalnya, ia sempat bingung dengan hasil diagnosis tersebut, terutama karena gula darahnya normal dan tidak ada riwayat glaukoma dalam keluarganya. 

Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, terungkap bahwa penyebab glaukoma yang dialaminya adalah penggunaan obat tetes mata dalam jangka panjang.

Bela, yang telah menggunakan obat tetes mata tersebut selama hampir tiga tahun, menyadari bahwa obat yang ia gunakan ternyata termasuk kategori obat keras. 

Baca juga: Bukan Sekadar Menabung, Begini Cara Mengajarkan Anak Mengelola Keuangan Sejak Kecil

"Efeknya memang membuat mata menjadi jernih sekali," ujarnya. Namun, di balik efek positif tersebut, tersimpan risiko yang tidak disadarinya.

Kehilangan Penglihatan yang Menyakitkan

Kondisi yang dialami Bela kini membuat penglihatannya sangat terbatas. "Penglihatan saya sekarang seperti memakai teropong, hanya bisa melihat bagian tengah lurus ke depan saja. 

Baca juga: Mengenal dan Memahami "Skin Hunger", Kebutuhan Sentuhan Fisik pada Manusia

Bagian samping, atas, dan bawah tidak terlihat," ungkapnya. Selain itu, Bela juga harus menggunakan kacamata sepanjang hidupnya untuk membantu penglihatannya yang sudah terganggu.

Kisah Bela KDI menjadi pengingat penting bagi kita semua akan bahaya penggunaan obat tetes mata tanpa pengawasan medis yang tepat. 

Banyak orang yang mungkin menganggap remeh penggunaan obat tetes mata, padahal dampak jangka panjangnya bisa sangat berbahaya. 

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat apapun, terutama yang akan digunakan dalam jangka waktu lama. Kesadaran ini dapat membantu mencegah terjadinya kasus-kasus serupa di masa mendatang.

Mengenal Glaukoma: Si Pencuri Penglihatan yang Diam-Diam

Glaukoma sering disebut sebagai "pencuri penglihatan yang diam-diam" karena penyakit ini biasanya berkembang tanpa gejala yang jelas. 

Ketika tekanan dalam mata meningkat, saraf optik yang menghubungkan mata dengan otak bisa rusak secara bertahap. Kerusakan ini bersifat permanen, dan kehilangan penglihatan akibat glaukoma tidak bisa dipulihkan.

Yang membuat glaukoma lebih menakutkan adalah kenyataan bahwa banyak orang tidak menyadari bahwa mereka terkena penyakit ini sampai penglihatan mereka sudah sangat terganggu. 

Dalam konteks penggunaan obat tetes mata, ini berarti bahwa seseorang bisa terus menggunakan obat tersebut tanpa menyadari bahwa mereka sedang meningkatkan risiko terkena glaukoma.

Pemantauan dan Pencegahan: Kunci Menghindari Glaukoma

Bagi mereka yang menggunakan obat tetes mata steroid dalam jangka waktu lama, pemantauan tekanan intraokular secara rutin adalah langkah penting untuk mencegah glaukoma. 

Dokter mata biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan mata secara berkala untuk memastikan bahwa tekanan dalam mata tetap dalam batas normal. 

Jika peningkatan tekanan terdeteksi, dokter mungkin akan mengurangi dosis steroid atau mencari alternatif lain untuk mengatasi masalah.

Selain itu, penting untuk mengikuti instruksi penggunaan obat secara ketat dan tidak menggunakan obat tetes mata lebih lama dari yang direkomendasikan oleh dokter. 

Kesadaran akan risiko yang terkait dengan penggunaan jangka panjang dapat menjadi faktor penting dalam melindungi kesehatan mata.

Intinya jangan menggunakan sembarang obat dalam jangka panjang tanpa rekomendasi dari dokter.