Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agar Mudah Melewati Kesedihan, Kenali 5 Tahap Kesedihan dari Elisabeth Kubler-Ross

19 Agustus 2024   11:48 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:04 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang sedang mengalami kesedihan. Foto: freepik.com

3. Isolasi Sosial: Seseorang yang merasa sedih dalam jangka waktu yang lama mungkin mulai menarik diri dari orang-orang di sekitarnya, yang dapat menyebabkan perasaan kesepian dan isolasi.

4. Masalah Kesehatan Fisik: Kesedihan yang kronis dapat mempengaruhi kesehatan fisik, misalnya menyebabkan masalah tidur, kelelahan, gangguan pencernaan, dan penurunan sistem kekebalan tubuh.

5. Penurunan Fungsi Kognitif: Kesedihan yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan berpikir, konsentrasi, dan pengambilan keputusan, yang bisa berdampak pada produktivitas dan kinerja sehari-hari.

6. Perilaku Merusak Diri Sendiri: Beberapa orang mungkin mencoba mengatasi kesedihan dengan cara yang tidak sehat, seperti penyalahgunaan alkohol atau narkoba, yang dapat memperburuk kondisi mereka.

7. Gangguan Hubungan: Kesedihan yang tidak ditangani bisa mempengaruhi hubungan dengan orang lain, baik itu dalam keluarga, pertemanan, atau hubungan romantis, karena kesulitan dalam berkomunikasi atau menjaga keintiman.

Penting untuk mencari bantuan jika kesedihan mulai terasa tak tertahankan atau berlangsung terlalu lama. Konseling, terapi, atau berbicara dengan seseorang yang dipercaya bisa sangat membantu dalam mengelola emosi ini.

Beberapa Strategi Untuk Kamu Melewati Setiap Tahap Kesedihan dengan Lebih Baik:

Menghadapi proses kesedihan dan kehilangan, terutama dalam konteks Lima Tahap Kesedihan menurut Kubler-Ross, adalah perjalanan yang sangat pribadi. Meskipun tidak ada cara yang "benar" atau "salah" untuk menghadapinya, ada beberapa strategi untuk kamu melewati setiap tahap kesedihan dengan lebih baik:
1. Ketika kamu berada di tahap penolakan (denial), cobalah untuk mengakui dan menerima perasaan yang muncul, meskipun sulit. Berbicaralah dengan orang yang bisa dipercaya, seperti teman atau anggota keluarga. Mereka dapat membantu kamu menghadapi kenyataan. Jangan memaksa diri untuk segera menerima kenyataan. Penolakan adalah cara alami tubuh dan pikiran untuk memberi waktu dalam memproses situasi yang sulit.

2. Ketika kamu berada di tahap kemarahan (anger), temukan cara yang sehat untuk mengekspresikan kemarahan, seperti menulis di jurnal, berolahraga, atau berbicara dengan konselor. Ingatlah bahwa perasaan marah adalah hal yang normal. Cobalah untuk tidak menyalahkan diri sendiri atau orang lain. Cobalah untuk memahami sumber kemarahan dan berpikir rasional tentang apa yang sebenarnya bisa kamu kendalikan.

3. Ketika kamu berada di tahap tawar-menawar (bargaining), sadari bahwa proses tawar-menawar adalah bagian dari usaha untuk mengendalikan situasi. Fokuskan energi pada hal-hal yang dapat kamu kendalikan, diskusikan perasaanmu dengan seseorang yang dapat membantu kamu melihat situasi dari sudut pandang yang lebih realistis. Terima bahwa apa yang terjadi di luar kendalimu, dan temukan cara untuk berdamai dengan situasi.

4. Ketika kamu berada di tahap depresi (depression), jika perasaan depresi terasa berat atau bertahan lama, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor. Perhatikan kebutuhan fisik dan emosionalmu, seperti makan dengan baik, cukup tidur, dan tetap aktif secara fisik. Izinkan diri sendiri untuk merasakan kesedihan. Jangan merasa perlu untuk "berkecimpung" dengan perasaanmu secepat mungkin.

5. Ketika kamu berada di tahap penerimaan (acceptance), mulailah menerima kenyataan dan fokus pada hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk melanjutkan hidup. Buat rencana atau tujuan kecil yang bisa membantu kamu maju, meskipun langkahnya lambat. 

Teruslah berinteraksi dengan orang lain, dan cobalah untuk terlibat dalam aktivitas yang memberikan makna dan kepuasan.

Tips Tambahan:

  • Jangan Terisolasi: Buka diri untuk dukungan sosial. Kehadiran teman, keluarga, atau kelompok dukungan bisa sangat membantu.

  • Jaga Harapan: Meski terasa sulit, ingatkan diri sendiri bahwa perasaan ini akan berubah seiring waktu.

  • Hindari Keputusan Besar: Jika memungkinkan, tunda keputusan besar dalam hidup hingga kamu merasa lebih stabil secara emosional.

Ilustrasi mencintai diri sendiri. Foto: freepik.com
Ilustrasi mencintai diri sendiri. Foto: freepik.com

Bagaimana Cara Kita Memberi Dukungan Kepada Orang yang Sedang Mengalami Tahap Kesedihan?

Memberikan dukungan kepada seseorang yang sedang mengalami lima tahap kesedihan menurut teori Kübler-Ross memerlukan empati, kesabaran, dan pemahaman agar mudah melewati kesedihannya. Berikut adalah beberapa cara untuk memberikan dukungan yang efektif di setiap tahap kesedihan:

1. Ketika sesorang sedang dalam tahap penolakan (denial), dukungan yang bisa kita berikan adalah dengan hadir dan mendengarkan. Jangan memaksanya untuk menerima kenyataan dengan segera. Hadirlah sebagai pendengar yang penuh perhatian dan biarkan mereka berbicara tentang apa yang mereka rasakan tanpa terburu-buru. Berikan mereka waktu untuk mencerna kenyataan. Jangan memaksa mereka untuk berbicara atau berinteraksi jika mereka belum siap.

2. Ketika seseorang sedang dalam tahap kemarahan (anger), sikap kita untuk memberi dukungan kepadanya dengan sikap  yang tenang dan pengertian. Pahami bahwa kemarahan mereka mungkin tidak ditujukan kepada kita secara pribadi. Jangan merespons dengan kemarahan atau defensif. Bantu mereka mengekspresikan kemarahan dengan cara yang sehat, seperti berbicara atau melakukan aktivitas fisik. Jangan menghakimi emosi mereka.

3. Ketika seseorang sedang dalam tahap tawar-menawar (bargaining), berikan dukungan emosional. Dengarkan mereka saat mereka berbicara tentang tawar-menawar atau penyesalan. Terkadang mereka hanya membutuhkan seseorang untuk mendengarkan. Sambil tetap mendukung, bantulah mereka untuk melihat situasi secara lebih realistis tanpa menghancurkan harapan mereka.

4. Ketika seseorang sedang dalam tahap depresi (depression), jangan biarkan mereka merasa sendirian. Tawarkan dukungan secara konsisten dengan mengunjungi atau menghubungi mereka secara teratur. Ajak mereka melakukan aktivitas ringan yang mereka sukai, tetapi jangan memaksa jika mereka tidak siap. Aktivitas fisik dan sosial dapat membantu, tetapi hargai kebutuhan mereka untuk berduka. Jika melihat tanda-tanda depresi yang mendalam atau berlarut-larut, dorong mereka untuk mencari bantuan profesional dengan cara yang lembut.

5. Ketika seseorang sedang dalam tahap penerimaan (acceptance),hargai bahwa penerimaan adalah tahap yang sangat pribadi. Jangan mendorong mereka untuk "cepat sembuh" atau "melupakan." Bantu mereka dalam membuat rencana atau langkah kecil untuk melanjutkan hidup mereka. Dukungan untuk rencana masa depan bisa sangat berarti. Meski mereka tampak lebih kuat, tetaplah terhubung dan dukung mereka secara emosional. Penerimaan bukan berarti semua rasa sakit hilang.

Tips Untuk yang Memberi Dukungan:

  • Jangan Menawarkan Nasihat yang Tidak Diminta: Terkadang yang dibutuhkan seseorang hanyalah pendengar yang baik, bukan solusi atau nasihat.

  • Hindari Klise: Ucapan seperti "Semua akan baik-baik saja" atau "Ini semua ada hikmahnya" sering kali tidak membantu dan bisa terdengar tidak peka.

  • Bersabarlah: Setiap orang memproses kesedihan dengan cara dan waktu yang berbeda. Jangan terburu-buru dalam mengharapkan mereka untuk "kembali normal." Yang paling penting adalah memastikan bahwa mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian dalam perjalanan ini, dan bahwa orang di sekitarnya siap untuk mendukung mereka dengan cara yang mereka butuhkan.

"Bagian tambahan, penulis sebagai muslim menganmbil contoh sebagai pelengkap pendekatan secara agama Islam, silahkan Kompasianer sesuaikan dengan ajaran agama masing-masing. Bagian ini hanya bersifat tambahan yang tidak bisa dilepaskan dalam proses penyembuhan kesedihan setiap orang yaitu menghadirkan Tuhan di dalam prosesnya."

Ilustrasi Al - Qur'an dan berdoa secara agama islam. Foto: freepik.com
Ilustrasi Al - Qur'an dan berdoa secara agama islam. Foto: freepik.com

Penguatan dari Sisi Agama Islam

Meskipun teori lima tahap kesedihan menurut Elisabeth Kubler-Ross adalah konsep psikologis yang dikembangkan di luar konteks agama, dalam Islam, Al-Qur'an memberikan panduan tentang bagaimana menghadapi kesedihan, kehilangan, dan ujian hidup. Ada beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang mengandung pesan yang dapat dihubungkan dengan proses kesedihan dan penerimaan terhadap takdir, meskipun tidak secara langsung terkait dengan tahapan-tahapan yang disebutkan dalam teori Kubler-Ross.

Berikut beberapa ayat Al-Qur'an yang dapat relevan dalam konteks menghadapi kesedihan dan kehilangan:

1. Kesabaran dan Keteguhan Hati (Sabar)
Surah Al-Baqarah 2:155-156:

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, 'Inn lillhi wa inn ilaihi rji`n' (Sesungguhnya kami milik Allah, dan kepada-Nya lah kami kembali)."

Ayat ini mengajarkan pentingnya kesabaran dan penyerahan diri kepada Allah ketika menghadapi kehilangan dan kesulitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun