Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sejuta Kacamata bagi Siswa SD di Kota Salatiga

14 Maret 2022   12:57 Diperbarui: 14 Maret 2022   13:01 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa sedang mecoba kacamata uji di dampingi gurunya. (Dokpri)

Dalam kegiatan ini dilibatkan guru-guru kelas untuk melakukan penyaringan pada anak didiknya dengan diagram Snellen. Diagram ini dapat dengan mudah ditemukan, bahkan waktu saya SD tahun 90-an diagram snellen ini tampil manis di ruang UKS tanpa tahu untuk apa dan bagaimana cara memakainya. Setelah 30 tahun kemudian baru tahu, jika itu fungsinya untuk melihat apakah mata minus atau masih normal.

Memeriksa mata dengan snellen chart (Dokpri)
Memeriksa mata dengan snellen chart (Dokpri)
Hasil skrining dari guru kemudian dilanjutkan dengan skrining lanjutkan dengan alat click chek. Alat ini prinsip kerjanya mirip dengan alat optik digital yang ada di toko kacamata, cuma digunakan secara manual. Alat ini akan membantu seberapa besar mata itu mengalami gangguan dari minus 8 sampau plus 8 dan berapa besar tingkat asigmatisme atau silinder.

Pemeriksaan yang terakhir yang dilakukan dokter mata adalah dengan lensa trial berdasar masukan dari click chek untuk memercepat prediksi. Pada pemeriksaan ini kembali dengan menggunakan diagram snellen tetapi siswa sudah menggunakan kacama uji coba. Siswa akan diberikan berbagai ukuran lensa dan akan dilihat mana yang paling optimal untuk melihat.

Nakes memberikan kacamata uji coba. Dokpri
Nakes memberikan kacamata uji coba. Dokpri
Dalam pemeriksaan mata, tidak semata-mata hanya berapa angka obyektif, tetapi harus juga melihat subyektifitas dari pemakai. Lensa uji coba ini untuk anak-anak dibutuhkan kesabaran ekstra, karena anak-anak harus diajak serileks dan senyaman mungkin agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Ahirnya anak-anak yang sudah di test matanya selasai dan kini tinggal menunggu waktu, kacamata dipesakan lalu sekitar 2-3 minggu akan dikirimkan ke sekolahan masing-masing. Waktu yang mendebarkan tentu saja bagi anak-anak sekolah ini.

Wali murid juga mendapatkan layanan pemberian kacamata baca. Dokpri
Wali murid juga mendapatkan layanan pemberian kacamata baca. Dokpri
Di luar gedung sekolahan, para orang tua siswa yang menjemput sekolah anaknya ikut dalam memeriksakan dirinya untuk kacamata baca. Sejumlah orang tua mengantre untuk mendapatkan kacamata baca yang pas dan nyaman. 

Dengan demikian anak dan orang tua terlayani semua dan diharapkan bisa membantu mereka agar bisa memiliki penglihatan yang baik dan sempurna. "lha kami guru-guru dapat tidak..?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun