Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Anak Milenial yang Memilih Menjadi Petani

7 Januari 2021   12:10 Diperbarui: 8 Januari 2021   00:54 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istirahat sembari berteduh di sebuah kafe (dok.pri).

Dengan adanya informasi dari internet, mereka tidak perlu lagi bersusah payah mencari di pasar atau toko untuk keperluan bertaninya, cukup pesan secara daring. Lebih mudah dan lebih murah.

Hari ini sebenarnya adalah waktu panen, namun tiba-tiba mengurungkan panennya.

"Panen ditunda, 5 hari lagi. Harga pasaran tidak bersahabat, selain itu hasilnya biar maksimal. Ini hitung-hitungan, waktu panen optimalnya hari ini tapi bisa dimaksimalkan 5 hari ke depan dan sembari cari pasarnya," jelasnya.

Pertimbangan didasarkan pada perhitungan pasar dan masa tanam. Dia mendapatkan informasi dan tip dari Youtube, katanya.

Sangat rasional. Sebab, para tengkulak sudah antre begitu melihat harga di pasar ambrol dan siap membeli untuk ditimbun.

Istirahat sembari berteduh di sebuah kafe (dok.pri).
Istirahat sembari berteduh di sebuah kafe (dok.pri).
Rintik hujan datang membasahi ladang. Kami berpindah untuk mencari tempat berteduh.

Kebetulan di dekat ladang ada kafe kecil. Biasanya yang datang ke kafe tersebut adalah muda-mudi. etapi, ini justru 2 petani muda sembari menggendong tangki.

"Kopi hitam 3, teh panas 1," pesan dia.

Di sini kami melanjutkan obrolan bersama mereka  "petani newbie", kata Eben.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun