Dengan adanya informasi dari internet, mereka tidak perlu lagi bersusah payah mencari di pasar atau toko untuk keperluan bertaninya, cukup pesan secara daring. Lebih mudah dan lebih murah.
Hari ini sebenarnya adalah waktu panen, namun tiba-tiba mengurungkan panennya.
"Panen ditunda, 5 hari lagi. Harga pasaran tidak bersahabat, selain itu hasilnya biar maksimal. Ini hitung-hitungan, waktu panen optimalnya hari ini tapi bisa dimaksimalkan 5 hari ke depan dan sembari cari pasarnya," jelasnya.
Pertimbangan didasarkan pada perhitungan pasar dan masa tanam. Dia mendapatkan informasi dan tip dari Youtube, katanya.
Sangat rasional. Sebab, para tengkulak sudah antre begitu melihat harga di pasar ambrol dan siap membeli untuk ditimbun.
Kebetulan di dekat ladang ada kafe kecil. Biasanya yang datang ke kafe tersebut adalah muda-mudi. etapi, ini justru 2 petani muda sembari menggendong tangki.
"Kopi hitam 3, teh panas 1," pesan dia.
Di sini kami melanjutkan obrolan bersama mereka  "petani newbie", kata Eben.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H