Merbabu adalah salah satu gunung berketinggian 3143 m dpl. Gunung ini pernah tercatat meletus sebanyak 2 kali yakni pada tahun 1560 dan 1797, namun belum diketahui persisnya waktu. Sejak tahun 2004, gunung Merbabu diubah statusnya menjadi Kawasan Taman Nasional di bawah Balai Konservasi Sumber Daya Alam.
Air Terjun
Gunung yang berdiri di sisi utara gunung Merapi adalah sebuah spons raksasa. Di sebut demikian, karena pada musim hujan akan menyerap air hujan. Pada musim kemarau akan mengalirkan cadangan airnya ke mata-mata air di lereng dan ngarai gunung yang dialirkan dalam anak-anak sungainya.
Di lereng yang curam, aliran air ini akan terjun bebas ke dasar lereng dan jadilah air terjun. Merbabu memiliki banyak sekali air terjun, namun tidak banyak yang mengetahui. Air terjun tersebut masih banyak yang belum terjamah karena aksesnya yang sulit dan tidak banyak yang menjelajahinya.
Canyoning
Aktifitas alam bebas yang menyusuri sungai baik dari hulu atau hilir disebut canyoning. Penjelajah bisa berjalan di sepanjang tepian sungai, atau masuk ke dalam sungainya. Sepintas aktifitas ini menyenangkan, tetapi jika tidak dipersiapkan bisa berpotensi bahaya.
Merbabu bisa dijadikan lokasi untuk canyoning. Ada yang menyebit dengan river trekking, karena berjalan menyusuri sungai. Canyoning bisa dilakukan dengan aman agar perjalanan berjalan lancar dan menyenangkan. Dengan prosedur yang benar dan pesiapan yang baik akan meminimalisir dampak buruk atau potensi bahaya yang ada.
Perlengkapan Canyoning
Canyoning pada prinsipnya aktifitas berdekatan dengan aliran sungai, terutaman di pegunungan. Yang perlu diperhatikan adalah, air sungai di gunung memiliki suhu yang rendah, sekitar 16C. Sungai yang dingin ini berpotensi membuat badan cepat kedinginan dan bisa berpotensi hipotermia.
Pakaian adalah perlengkapan yang mutlak memenuhi syarat. Canyoning membutuhkan pakaian yang mampu  melindungi tubuh dari suhu air yang dingin. Penggian canyoning biasanya memakai wet suit atau pakaian yang biasa digunakan untuk menyelam karena bisa menstabilkan suhu tubuh. Pakaian ini bisa disiasati dengan pakaian yang mudah kering atau quick dry. Tujuan pakaian mudah kering adalah saat basah bisa dengan segera mungkin dikeringkan, sehingga tubuh tidak kedinginan.
Sungai identik dengan batuan yang licin. Sepatu acapkali menjadi perlengkapan yang akan mentukan kenyamanan dalam berjalan. Pilihlah sepatu yang memiliki sol yang dapat mencengkeram batuan dan tidak licin. Sol dengan bahan yang lembut disarakankan karena dapat dengan mudah mencengkeram batuan dengan baik. Sol jenis ini banyak ditemukan pada sepatu lari untuk lintasan berbatu atau berkerikil. Sepatu-sepatu treking juga dibuat sedemikian, tetapi akan sangat berat jika dalam kondisi basah. Pilihlah sepatu yang ringan, mudah kering, tidak licin, dan sebisa mungkin menutupi mata kaki.
Bekal makanan tidak kalah penting. Canyoning cukup membawa air seperlunya, karena sepanjang perjalanan penuh dengan air. Bawa makanan yang banyak mengandung kalori seperti food bar, cokelat, madu, dan lain sebagainya. Tubuh akan banyak menguras energi untuk berjalan dan melindungi tubuh dari  hawa dingin, sehingga makanan tinggi kalori baik untuk dibawa.
![Peta digital yang ada di ponsel pintar (dok.pri).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/03/map-1-5b3b34975e13733c3d058cc3.jpg?t=o&v=770)
Obat-obatan menjadi perlengkapan mutlak yang harus dibawa. Kecelakaan tidak ada yang memrediksi, sehingga sedini mungkin harus dipersiapkan. Obat luka luar harus tersedia jika terjadi luka. Obat-obatan lain disesuikan pada masing-masing personal berkaitan dengan profil kesehatan masing-masing.
Perlengkapan pendukung seperti tali, cincing kait, helm dan lain sebagainya yang biasa digunakan untuk panjat tebing adalah pilihan. Ada jalur-jalur tertentu yang harus menggunakan peralatan khusus, ada juga yang tidak memerlukannya. Peralatan ini juga kembali pada keahlian dan kebutuhan masing-masing persenal.
Kecakapan membaca medan dan cuaca adalah yang terpenting. Bisa saja sungai yang dilalui nampak normal, tetapi akan berubah ganas jika di hulunya terjadi hujan lebat dan banjir bandang. Cuaca harus diperhatikan dengan cermat agar tidak terjadi ancaman bahaya sekunder.
Canyoning di Lereng Timur Merbabu
Lereng timur Merbabu memiliki banyak potensi air terjun untuk diekplorasi. Air terjun ini terletak ditengah-tengah gunung dan memiliki medan  yang sulit untuk dilewati. Beberapa air terjun sudah diekplorasi dan dibuatkan jalur perjalanannya dan salah satunya adalah air terjun semuncar.
Air terjun Semuncar berjarak sekitar 3,25 km dari desa terakhir yakni di dusun Wonolelo, Desa Ngangrong, kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali-Jawa Tengah. Untuk menuju dusun Wonolelo, bisa dari pasar Ampel menuju arah barat. Di Wonolelo sudah tersedia rumah singgah/base camp untuk pengunjung. Pengunjung akan dikenakan bea masuk, panduan perjalanan, dan informasi berkaitan dengan air terjun.
![Air terjun Tempuran (dok.pri).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/03/tempuran-5b3b3326f1334431f3122ac4.jpg?t=o&v=770)
Bagian bawah air terjun sudah dibendung dan sebagian airnya di alirkan pada pipa besi PDAM. Dengan berpindahnya sebagian aliarn sungai ini maka sungia dibawahnya akan terlihat kering dan hanya batuan saja yang terlihat. Fenomenan demikan banyak terjadi, karena bagian hilir air nya sudah dialirkan pada pipa-pipa.
![Rute canyoning (dok.pri).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/03/watu-abang-1-5b3b3216dd0fa80e0d05ca72.jpg?t=o&v=770)
Perjalanan akan terhenti pada air terjun watu abang karena sudah tidak ada jalan lagi. Untuk mencapai air terjun semuncar, pejalan harus mendaki dinding sisi kanan dan berjalan di bibir tebing setinggi 6 meter lalu akan bertemu dengan sungai. Perjalanan kali ini akan benar-benar melewati sungai.
![Air terjun watu abang (dok.pri).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/03/watu-abang-5b3b3363f1334467c3629d33.jpg?t=o&v=770)
![Air terjun Semuncar (dok.pri).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/07/03/semuncar-5b3b324fdd0fa863024bff73.jpg?t=o&v=770)