Beredar pemberitaan tentang kandungan mikropasltik dalam air minum dalam kemasan. Sejumlah air minum dalam kemasan berbagai merek diambil uji petik untuk dianalisis kandungan mikroplastiknya. Sederet angkat dikemukakan berapa total mikroplastik dalam kemasan tersebut. Munculah berbagai pendapat dengan pro dan kontranya masing-masing. Masyarakat resah begitu juga dengan mereka yang berbisnis air minum dalam kemasan. Ada juga yang acuh tak acuh, bisa mendapatkan air bersih saja sudah beruntung, perkara mikroplastik nantilah.
Cemaran plastik
jauh sebelum wacana mikroplastik berkembang, sudah marak tentang dampak plastik bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Paling terlihat nyata adalah pencemaran lingkungan akibat pembuangan sampah plastik yang tidak sebagaimana mestinya. Ataupun pengelolaan sampah yang tidak ramah lingkunan seperti dibakar yang memindahkan bahan cemaran ke udara. Sepertinya isu cemaran plastik bagi lingkungan bukan sesuatu yang asing bagi kita.
Wacana berikutnya adalah cemaran dari repihan-repihan plastik berukuran kecil atau kurang dari 1mm yang dikenal dengan mikroplastik. Yang paling terdampak dari cemaran ini adalah organisme aquatik atau perairan. Mikroplastik ini tidak larut dalam air tetapi akan tercampur dalam air dan terkonsumsi oleh organisme aquatik.
Mikroplastik dalam air minum
Saat ini wacana tentang cemaran mikroplastik berkembang saat ada penelitian yang mengambil uji petik air minum dalam kemasan plastik. Kemasan plastik sudah sangat familiar sebagai bahan pengemas segala jenis produk, baik makanan, minuman, obat, pakaian, kertas dan masih banyak lagi. Dari sisi teknologi pengemasan plastik memberi banyak keuntungan, yakni murah, mudah dibentuk, tahan lama, mudah didapat dan lain sebagainya. Di sisi lain, plastik juga memiliki dampak buruk terutama cemaran lingkungan dan gangguan kesehatan manusia.
Jenis-jenis plastik
Dalam teknologi pengemasan, plastik menjadi pilihan selain pengemas lain seperti; kertas, kaca, kayu, daun, dan logam. Plastik adalah senyawa polimer yang ditambah zat-zat tambahan agar sesuai dengan keinginan pembuatnya. Dalam pengolahan plastik menjadi bahan pengemas akan ditirunkan beberapa produk seperti; PET, PE-HD, PVC, PE-LD, PP, PS, dan PC.
Bisa saja plastik itu aman dan sangat aman, tetapi saat ada bagian material/monomer yang terlepas ke lingkungan atau masuk dalam tubuh akan meminbulkan masalah. Lepasnya monomer tersebut bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti; panas, benturan, gesekan, paparan bahan kimia, paparan cahaya UV, paparan anti biotik, paparan asam dan lain sebagainya.
Lepasnya monomer tersebut bisa berukuran besar yang disebut mikroplastik dan yang sangat kecil atau nanoplastik. Lepasnya material ini ke lingkungan akan masuk ke dalam sistem rantai makanan. Zooplankton dapat mudah terkontaminasi material tersebut, yang kemudian akan dimangsa mahluk yang lebih besar dan selebihnya manusia yang akan menjadi tempat sampah terakhir.