Biourine adalah sebuah produk berbahan dasar dari air kencing sapi yang sudah diendapkan dan difermentasi. Proses akhir dari biourine sebelum dikemas adalah ditambahkan rempah-rempah dan berbagai jenis sari dari bermacam-macam jenis daun. Peruntukan biourine adalah sebagai pupuk cair untuk daun sekaligus pestisida alami. Satu liter biourine dijual dengan harga Rp 25.000,00 dalam kemasan jeriken. Sembari menyeruput kopi yang masih panas saya hanya geleng-geleng kepala.
Belum usai mengagumi ternak sapi ini saya ditunjukan dua ekor sapi yang diberi nama upin ipin, mirip serial kartun dari negeri jiran. Pak Usnayani berhasil membuat betina bunting kembar dan ini prestasi yang mereka banggakan. Anak sapo kembar ini bukan masalah keberuntungan, tetapi melalui pengamatan yang jeli. Dia menjelaskan dengan detail tentang sapi betina yang memasuki masa birahi dan kapan harus melakukan kawin suntik. Keberhasilan ditentukan dari situ, dan kembar adalah bonusnya.
Desa kecil di pelosok Kalimantan Selatan ini mengajarkan kemandirian dalam bidang pertanian dan peternakan. Mereka mengaku sudah bisa swasembada pangan sejak awal tahun 80-an karena mayoritas adalah petani asal Jawa. Kini mereka sedang merintis untuk melebarkan sayap dalam bidang peternakan yang jauh lebih besar, sebab masih banyak lahan yang bisa digarap. Jaro, jawane separo menunjukan dan menjadi bukti akulturasi budaya nusantara untuk terus swasembada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H