Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

SM Padang Sugihan, Usainya Pertelingkahan Gajah dan Manusia

25 April 2017   10:57 Diperbarui: 25 April 2017   22:00 1456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gajak kecil ini seolah ingin bermain-main dengan menghalangi gajah dewasa yang hendak lewat (dok.pri)

Dia menuturkan mengapa gajah menjadi pilihan hidupnya dan sepertinya menjadi bagian dari hidupnya. Gajah satu-satunya binatang yang bisa menembus medan apa saja. Lahan gambut dengan ketebalan 2 – 5 m bisa dilalui dengan mudah dengan naik gajah. Gajah juga bisa berenang sejauh 100 – 200 m dan kita tinggal naik di punggungnya. Dengan naik gajah, kita aman akan ancaman binatang liar termasuk gajah liar. Gajah liar tidak mau mendekati gajah jinak, bahkan takut. Gajah jinak sudah memiliki prilaku yang berbeda dengan gajah liar, begitu juga dengan aroma tubuhnya sudah beraroma manusia dan lingkungan barunya.

Tidak terasa sudah jauh saya berjalan menaiki punggung Jimy. Pak Setiono yang asli Ponorogo mengarahkan tunggangnya menuju induk gajah yang sedang mengasuh anaknya. Tetiba anak gajah yang masih mungil lari mengejar Jimy lalu menghadang seolah tidak memperbolehkan pergi. Saya merasakan interaksi gajah dalam komunitasnya. Mungkin apa yang dilakukan gajah mungil ini bagian dari interaksi kawanan gajah yang saling memiliki kedekatan emosional.

Dari ujung sana, Pak Parlan yang menjadi pawang induk gajah dan anaknya berteriak “wadooh maaf itu gajah saya yang nakal dan suka usil” sambil menunjuk gajah yang masih mungil itu. Lantas saya bertanya siapa nama gajah kecil itu. “Belum ada nama untuk 6 gajah yang masih kecil, karena belum ada kesepakatan nama-nama, mungkin suatu saat ada penggede negeri ini yang akan datang ke sini dan memberi nama gajah”. Kata pak Parlan sambil naik Dalung gajah jantan berusia 9 tahun.

Pak Parlan sedang melatih Dulang, gajah 9 tahun untuk mengikuti perintah agar kakinya naik supaya pawang bisa turun (dok.pri).
Pak Parlan sedang melatih Dulang, gajah 9 tahun untuk mengikuti perintah agar kakinya naik supaya pawang bisa turun (dok.pri).
Suaka Margasatwa Padang Sugihan membuka pintu lebar buat para pengunjung yang sebelumnya harus mengurus surat Simakasi (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi). Lokasi ini bisa menjadi lokasi kunjungan wisata bagi mereka yang sudak akan alam liar. 30 gajah sudah lebih dari cukup, terlebih kawasan yang lebih dari 2.000 hektar. Sumatra Selatan memiliki alam liar yang tidak kalah dengan Afrika yang selama ini saya hanya bisa saksikan di layar kaca. Suaka Marga Satwa Padang Sugihan kemungkinan akan manjadi salag satu tujuan kunjungan delegasi Bonn Challenge dari 30 negara dalam konfrensi tingkat tinggi tentang perubahan iklim di Sumatra Selatan 9 - 10 Mei 2017. Jimy dan Dalung menanti anda untuk berkunjung, yang pasti jangan salah bandara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun