Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Nestapa di Balik Topeng Monyet

11 Januari 2017   13:23 Diperbarui: 11 Januari 2017   15:33 2614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Butuh waktu 1-2 tahun untuk melatih monyet agar bisa beratraksi dalam pertunjukan topeng monyet (dok.pri).

Peraturan di atas tidak hanya bagi monyet saja, tetapi bagi seluruh hewan yang dipelihara. Undang-undang dengan jelas mengatur bagiamana memeliharan dan memerlakukan hewan peliharaan. 

Hewan harus mendapat kesejahteraan satwa yang meliputi hak untuk hidup bebas, hak bebas dari penyakit, dan sebagainya. Begitu juga perlindungan terhadap manusia yang bisa tertular penyakit oleh hewan seperti rabies, pes, flu burung, toxoplasma dan lain sebagainya.

Mungkin di DKI Jakarta sudah tidak ada kera ekor panjang yang memakai topeng, namun di beberapa tempat mereka masih mudah ditemui saat mengais-ngais rupiah. Masyarakat perlu di edukasi bagaimana melihat fakta ini, begitu juga dengan para pawang yang harus mendapatkan pengganti sumber nafkah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tidak mudah memang mengembalikan pada kondisi ideal. Kera yang sudah terlatih akan sangat sulit kembali dalam habitatnya karena harus kembali menjadi liar dan mandiri. Belum tentu juga satwa ini diterima kembali dalam koloninya, sehingga harus kembali mengikuti pelatihan peliaran kembali. Para pawang juga harus dimanusiakan karena pondasi keuangan keluarga juga dipundak mereka. Monyet yang gamang dan pawang yang takut kehilangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun