"Di Saonek ada 3 jenis bulu babi, yakni Diadema setosum, D. antillarum dan Echinometra mathei" kata pak Tamrin sambil saya mengernyitkan dahi. Bulu babi kadang menjadi musuh bagi manusia, karena duri-durinya. Jika tertusuk di kulit maka akan langsung patah dan menyebabkan bengkak dan demam. Namun pandangan dari Pak Tamrin berbeda, "salahnya manusia yang berdekatan dengan bulu babi".
Bulu babi dalam rantai makanan menjadi pemakan sisa-sisa makanan atau detritus. Hewan ini banyak dijumpai di padang lamu atau sela-sela karang. Mungkin efeknya jika tertusuk menyakitkan dan bentuknya yang buruk rupa, sepertinnya menjadi musuh manusia, tetap dia memiliki andil dalam ekologi terutama sebagai detrivor. Sebuah obrolan yang menarik dengan seorang yang memahami konsep biologi dan turun ke lapangan. Akhirnya dia menjelaskan jika bulu babi bisa menjadi makanan yang enak dan kami pergi untuk mencoba menikmatinya, penasaran maka datanglah kemari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H