Mohon tunggu...
J Wicaksono
J Wicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Kesehatan ingin belajar menulis

Saya suka menulis dan membaca berbagai artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tentang Cabut Gigi

31 Januari 2025   23:05 Diperbarui: 31 Januari 2025   23:05 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pencabutan Gigi (Sumber : Tribunhealth.com)

Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi

Secara Garis Besar, pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi menjadi 2 fase utama. Gigi Sulung dan Gigi Dewasa.

Gigi Sulung, normalnya pertama tumbuh antara usia 6 dan 9 bulan. Diawali oleh Gigi /Seri I (Lower central incisor) Rahang Bawah dan diikuti gigi seri bagian atas (upper central incisor) di usia 8-12 bulan.

Umumnya, tahapan pertumbuhan Gigi Sulung sebagai berikut:

  1. Gigi Incisif I (atas dan bawah) pada usia 6-12 bulan.
  2. Gigi Incisif II (atas dan bawah) pada usia 10-16 bulan.
  3. Gigi Caninus/Taring (atas dan bawah) pada usia 16-12 bulan.
  4. Gigi Molar/Geraham I (atas dan bawah) pada usia 13-19 bulan.
  5. Gigi Molar II (atas dan bawah) pada usia 23-31 bulan.

Gigi Dewasa, adalah gigi yang tumbuh setelah gigi sulung. Gigi inilah yang melaksanakan fungsi pengunyahan sejak peralihan Gigi (dari Gigi Sulung) sampai dengan Usia lanjut. Karenanya, Gigi ini harus dijaga dan dipelihara dengan baik agar dapat melaksanakan fungsinya sepanjang usia manusia. Umumnya, tahapan pertumbuhan Gigi Dewasa adalah sebagai berikut:

  • Gigi Incisif I : 6-7 tahun.
  • Gigi Incisif II: 7-8 tahun.
  • Gigi Caninus: 9-10 tahun.
  • Gigi Premolar (Geraham Depan/kecil) I: 10-12 tahun.
  • Gigi Premolar II : 11-12 tahun.
  • Gigi Molar I: 6-7 tahun.
  • Gigi Molar II:11-13 tahun
  • Gigi Molar III: 18-21 tahun

Gigi Sulung, selain memiliki fungsi pengunyahan, akarnya kelak akan menjadi guidense (penunjuk jalan) bagi Gigi Dewasa yang menggantikannya. Secara karakteristik, Gigi Sulung dan Gigi Dewasa memiliki perbedaan yang antara lain:

  • Secara Anatomis, ukuran Gigi Sulung lebih kecil dan Gigi Dewasa (menyesuaikan dengan tulang anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang).
  • Warna Gigi Sulung relatif lebih putih dari Gigi Dewasa.
  • Cervical Line Gigi Susu nampak lebih Jelas dibandingkan Gigi Dewasa
  • Struktur Jaringan keras, Gigi Sulung memiliki Gigi kekompakan dan kepadatan lebih rendah dari Gigi Dewasa

Struktur gigi diatas tergantung masa neo natal (Kandungan). Karena pembentukannya terjadi sejak masa itu. Sangat penting bagi ibu hamil mempersiapkannya dengan mengkonsumsi vitamin dan zat lain sesuai dengan saran dokter/ahli kandungan.

Jaringan Penyangga Gigi

 Jaringan penyangga gigi, secara ilmiah dikenal dengan istilah jaringan periodontal. Jaringan periodontal terdiri dari jaringan lunak dan tulang penyangga. Berfungsi sebagai penyokong gigi agar gigi dapat berfungsi dengan baik. Jaringan ini terdiri dari 3 elemen penting, Gusi (Gingiva), Membran (Ligamen Periodontal) dan Tulang Alveolar. 

Gusi terdiri dari jaringan lunak yang menutupi bagian keras rongga mulut. Terkait dengan fungsi penyangganya. Pada dasarnya gusi berwarna transparan. Warna pada gusi banyak dipengaruhi oleh sirkulasi darah dan faktor intrisik dan ekstrinsik. Gusi secara anatomis terdiri dari margin (Merupakan bagian tepi gingiva yang menyelimuti gigi seperti kerah pada baju), Attached (Jaringan ini adalah bagian yang melekat pada gigi di bagian leher (Cementum Enamel Junction) dan periosteum tulang alveolar dibawahnya) yang ketiga Interdental (terdapat ruang interproksimal di bawah tempat berkontaknya gigi. Interdental gingiva dapat berbentuk piramidal atau berbentuk seperti lembah.yang terdiri dari gusi dan tulang yang mengelilingi gigi).

Membran, atau ligamen periodontal, terletak disekeliling akar Gigi. Terdiri dari jaringan ikat antara gigi dan tulang Alveolar yang berfungsi sebagai bantalan, peredam tekanan pada saat gigi melaksanakan tindakan penguyahan atau saat gigi berkontak dengan benda asing atau gigi dari rahang yang berlainan. Fungsi ini menyebabkan daya tekan yang tercipta dapat tersebar di sebagian besar permukaan akar dan mengurangi cidera struktur keras akar dan tulang alveolar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun