Mohon tunggu...
J Wicaksono
J Wicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Kesehatan ingin belajar menulis

Saya suka menulis dan membaca berbagai artikel

Selanjutnya

Tutup

Politik

Krisis Nuklir di Semenanjung Korea, Paradoks Dua Negara Satu Bangsa

15 September 2024   00:08 Diperbarui: 15 September 2024   00:18 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Kompas.id

Pola menekan dalam bentuk sanksi dari PBB, dapat dialihkan pada hal positif berupa upaya penawaran perbaikan ekonomi terhadap Korea Utara. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan Korea Utara kepada dunia Internasional.

c.          Diplomasi Langsung kepada Dua Korea.

            Sebagai negara yang menjadi sahabat bagi dua Korea, Indonesia memiliki koridor untuk melaksanakan diplomasi langsung pada mereka. Indonesia dapat memberi usulan kepada Pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan melalui Kedutaan Besar mereka di Jakarta tentang kesiapan Indonesia selaku negara sahabat menjadi fasilitator segala hal, termasuk misalnya perundingan antara kedua Korea diberbagai bidang. Indonesia bahkan siap menjadi tuan rumah dan menyiapkan segala yang dibutuhkan kedua belah pihak atas hal ini.

d.         Diplomasi Budaya

Indonesia dapat melakukan kampanye dalam bentuk festival budaya Korea yang melibatkan dua negara dalam satu rangkaian kegiatan pada interval waktu berbeda. Festival budaya dimaksud diselenggarakan dalam sebuah rangkaian event namun secara waktu berbeda.

--

Strategi yang diusulkan, disusun dengan urutan dan skala prioritas mulai dari yang paling penting berdasar pertimbangan penulis. Hal yang menjadi dasar adalah:

Ketidakpercayaan yang Mendalam: Ketidakpercayaan yang mendalam antara para pihak sulit diatasi dalam waktu singkat.

Tekanan Politik Dalam Negeri: Kebijakan luar negeri masing-masing negara sangat dipengaruhi tekanan politik dalam negeri.

Kepentingan yang Bertentangan: Masing-masing memiliki kepentingan berbeda yang sulit mencapai kesepakatan.

PENUTUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun