Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan melakukan survei lingkungan belajar sekolah.Â
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Pertama, Mendiagnosa kemampuan kognitif siswa per kelas
Saat kembali sekolah dibuka dengan melakukan PTM, guru dan sekolah perlu melakukan pemetaan kemampuan kognitif siswa (kemampuan belajar) siswa yang berbeda-beda. Terutama di minggu awal PTM, kegiatan ini baik dilakukan.Â
Dengan memberi beberapa asesmen (soal prasyarat) penting yang sebelumnya sudah dipelajari atau seharusnya materi itu sudah wajib dipahami siswa. Hal ini bertujuan agar siswa itu tidak gagap pada materi yang akan diajarkan selanjutnya.Â
Kemudian dari hasil pengerjaan soal itu, guru memberikan layanan berkelanjutan kepada kepada siswa yang kurang paham (membutuhkan). Pelayanan diberikan sesuai kebutuhan supaya tepat sasaran.
Kedua, Membuat Nomenklatur siswa
Selanjutnya guru bisa mengklasifikasikan siswa berdasarkan kebutuhannya. Hal ini sangat penting dilakukan dalam kelas untuk mempermudah guru mengidentifikasi siswa dan bisa memberikan layanan pengajaran yang sesuai dengan kemampuannya.
Misalnya, kelompok siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, dapat diberikan layanan pengajaran normal berkelanjutan.Â
Sementara kelompok siswa yang bernilai di bawah rata-rata dilakukan upaya mengajar lebih lagi untuk mengejar ketertinggalannya di materi pelajarannya. Sembari mereka dikelompokkan, tetap juga ada kelas berjalan mereka bersama.Â
Saya yakin, pengajaran dengan kelomok yang dibagi berdasarkan kemampuan awal siswa ini, akan mampu meningkatkan capaian hasil belajar yang signifikan.