Memulihkan dan Menumbuhkan Improvisasi SiswaÂ
Improvisasi siswa dalam hal ini berkaitan dengan tumbuhnya daya aktif, inisiatif, kreatif dan inovatif siswa dalam belajar. Juga improvisasi siswa ini berhubungan dengan pengasahan daya cipta, dan keterampilan yang dimiliki setiap siswa. Termasuklah semua muara improvisasi ini adalah capaian hasil belajar siswa.Â
Selama pandemi, siswa belajar tatap layar (daring) selama setahun lebih yang tentunya tidak optimal.Â
Banyak permasalahan yang harus dibenahi guru dan sekolah yang berkaitan dengan lemahnya improvisasi siswa. Karena belajar daring yang tidak efektif dan timpang membuat banyak siswa kehilangan motivasi belajar mandiri.Â
Banyak siswa yang mengalami kesehatan mental cenderung menurun selama belajar daring. Dan tentunya yang paling utama yang harus jadi sorotan guru dan pihak sekolah adalah "hasil capaian belajar siswa yang sangat variatif dan cenderung rendah".Â
Artinya, saat sekolah seperti saat ini kembali dibuka dengan melaksanakan PTM, permasalahan di atas sudah ada di lapangan.Â
Dengan menyadari ini, tentunya sekolah dan guru harus mengambil langkah solusi darurat untuk memulihkan keadaan ini.
1. Melakukan pengawasan ketat budaya prokes ketat warga sekolah selama PTM
Dua minggu awal PTM juga masih simulasi habituasi budaya baru penerapan 5 M di sekolah.Â
Semua warga sekolah harus bisa menerapkan protokol kesehatan ketat sejak dari pintu gerbang masuk lingkungan sekolah.Â
Siswa dan guru yang  masuk harus benar sehat, cek suhu tubuh, dan wajib memakai masker juga mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan. Peraturan masuk dan keluar ditegakkan dengan disiplin.