Kadang kumampir untuk sebungkus roti
Dan pastinya mengabadikan momen diri
Pemandangan dari kaca bis di senja hariÂ
Alam serta rangkaian arsitektur dalam kolaborasiÂ
Romansanya lebih dari sekedar ugahariÂ
Hey, Heidelberg! Sapa aku lagi Â
Oh, eloknya kisah lamaÂ
Rasa ingin waktu kurantau mundurÂ
Hendak kuulang rapalan mantra pujaan ituÂ
Hingga temaram hati tak sisakan nestapa abadi
Rindu dan kenanganku tak hentinya bererupsiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!