Dampak Positif dan Negatif Pasar E-commerce Terhadap Pasar Tradisional
Pasar ecommerce adalah pasar yang menggunakan media elektronik atau internet untuk melakukan transaksi jual beli produk atau jasa. Pasar ecommerce telah berkembang pesat di Indonesia, dengan banyaknya platform, aplikasi, atau situs yang menyediakan layanan ecommerce, seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan lain-lain. Pasar ecommerce menawarkan berbagai keuntungan, seperti kemudahan, kecepatan, kenyamanan, variasi, dan harga yang kompetitif.
Namun, pasar ecommerce juga memiliki dampak negatif, terutama bagi pasar tradisional, yaitu pasar yang menggunakan tempat fisik untuk melakukan transaksi jual beli produk atau jasa, seperti pasar-pasar, toko-toko, atau kios-kios. Pasar tradisional merupakan bagian dari budaya dan perekonomian Indonesia, yang telah ada sejak lama dan masih banyak diminati oleh masyarakat. Pasar tradisional menawarkan berbagai keunggulan, seperti keakraban, kepercayaan, kualitas, dan nilai lokal.
Dampak positif dan negatif pasar ecommerce terhadap pasar tradisional dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
*Pendapatan.
Pasar ecommerce dapat memberikan dampak positif bagi pendapatan para pelaku usaha, baik online maupun offline, dengan menjangkau konsumen yang lebih luas dan mempermudah transaksi. Pasar ecommerce juga dapat membuka peluang untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Beberapa pasar tradisional mulai menggunakan media sosial, aplikasi, atau platform ecommerce untuk mempromosikan produk mereka dan menarik konsumen. Namun, pasar ecommerce juga dapat memberikan dampak negatif bagi pendapatan para pedagang di pasar tradisional, dengan mengurangi jumlah pelanggan, persaingan harga, dan perputaran barang. Pasar ecommerce juga dapat menyebabkan penurunan kualitas produk, karena adanya penipuan, barang palsu, atau barang rusak.
*Perilaku konsumen.
Pasar ecommerce dapat memberikan dampak positif bagi perilaku konsumen, dengan meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan kesadaran dalam berbelanja. Pasar ecommerce dapat mengembangkan budaya belanja yang cerdas, rasional, dan beretika, dengan mempertimbangkan kualitas, harga, dan dampak produk atau jasa yang dibeli. Pasar ecommerce juga dapat memberikan informasi, ulasan, dan rekomendasi yang dapat membantu konsumen dalam membuat keputusan. Namun, pasar ecommerce juga dapat memberikan dampak negatif bagi perilaku konsumen, dengan menimbulkan ketergantungan, konsumtif, dan impulsif, dengan memanfaatkan strategi pemasaran, diskon, dan promosi yang menggoda. Pasar ecommerce juga dapat mengurangi interaksi sosial, kepercayaan, dan loyalitas yang biasa terjalin antara konsumen dan pedagang di pasar tradisional.
*Budaya dan nilai lokal.
Pasar ecommerce dapat memberikan dampak positif bagi budaya dan nilai lokal, dengan menghargai dan melestarikan produk-produk yang memiliki ciri khas, keunikan, dan identitas daerah. Pasar ecommerce dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk lokal kepada konsumen yang lebih luas, baik dalam maupun luar negeri. Pasar ecommerce juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk-produk lokal, dengan memanfaatkan teknologi, inovasi, dan kreativitas. Namun, pasar ecommerce juga dapat memberikan dampak negatif bagi budaya dan nilai lokal, dengan mengancam dan menggusur produk-produk lokal yang tidak mampu bersaing dengan produk-produk impor, massal, atau modern. Pasar ecommerce juga dapat menurunkan apresiasi dan kebanggaan konsumen terhadap produk-produk lokal, dengan memilih produk-produk yang lebih murah, praktis, atau populer.
pasar ecommerce memiliki dampak positif dan negatif terhadap pasar tradisional, yang dapat dilihat dari aspek pendapatan, perilaku konsumen, dan budaya dan nilai lokal. Pasar ecommerce dan pasar tradisional seharusnya dapat saling melengkapi dan bersinergi, dengan memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan masing-masing. Pasar ecommerce dan pasar tradisional juga seharusnya dapat beradaptasi dan berinovasi, dengan mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Peran Pendidikan Pancasila dalam Mengendalikan Pengaruh E-Commerce terhadap Pasar tradisional
Â
Dalam penggunaannya e-commerce juga memiliki dampak negatif, terutama terhadap pasar tradisional. Pasar tradisional adalah tempat jual beli atau transaksi yang dilakukan secara langsung antara penjual dan pembeli, tanpa melalui media elektronik atau internet, yang biasanya menjual produk atau layanan lokal, seperti bahan pangan, pakaian, peralatan rumah tangga, dan lain-lain. Pasar tradisional memiliki peran penting dalam perekonomian lokal, karena dapat menciptakan lapangan kerja, menggerakkan roda perekonomian, menjaga stabilitas harga, dan melestarikan budaya dan identitas lokal. Namun, pasar tradisional mengalami kesulitan untuk bersaing dengan e-commerce, karena kalah dalam hal harga, kualitas, pelayanan, dan promosi. Akibatnya, banyak pasar tradisional yang sepi, merugi, bahkan gulung tikar.
Lalu, bagaimana peran Pendidikan Pancasila dalam menyelesaikan dampak negatif ecommerce terhadap pasar tradisional? Pendidikan Pancasila dapat memberikan beberapa solusi, antara lain:
- Pendidikan Pancasila dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pelaku ecommerce untuk berperilaku jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam bertransaksi, serta menghormati hak dan kewajiban konsumen, sesuai dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Pendidikan Pancasila dapat mendorong para pelaku ecommerce untuk berkolaborasi dan bermitra dengan para pelaku pasar tradisional, misalnya dengan memberikan bantuan modal, teknologi, pelatihan, atau pemasaran, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan daya saing pasar tradisional, sesuai dengan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
- Pendidikan Pancasila dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap produk atau layanan lokal yang dijual di pasar tradisional, serta mengajak masyarakat untuk tetap berbelanja di pasar tradisional, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap usaha-usaha lokal, sesuai dengan sila persatuan Indonesia.
- Pendidikan Pancasila dapat mengembangkan nilai-nilai Pancasila di dalam kurikulum, metode, dan evaluasi pendidikan, sehingga dapat membentuk karakter siswa yang memiliki jiwa kewirausahaan, kreativitas, inovasi, dan adaptasi, yang dapat menghadapi tantangan dan peluang di era ecommerce, sesuai dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kesimpulan
Pendidikan Pancasila memiliki peran penting di bidang ekonomi, karena dapat memberikan landasan moral, etika, dan hukum bagi pelaku ekonomi, memberikan arah dan tujuan bagi pembangunan ekonomi nasional, dan menginspirasi pengembangan sistem ekonomi Pancasila. Pendidikan  Pancasila juga dapat memberikan solusi bagi dampak negatif ecommerce terhadap pasar tradisional, yaitu dengan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pelaku ecommerce, mendorong kolaborasi dan kemitraan antara ecommerce dan pasar tradisional, menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap produk atau layanan lokal, dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila di dalam pendidikan. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila dapat membantu membangun karakter bangsa yang berkualitas, berdaya saing, dan berkeadilan di bidang ekonomi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI