Mohon tunggu...
Dharma mahesa
Dharma mahesa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

mahasiswa FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI REKAYASA PERANGKAT LUNAK UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pendidkan Pancasila dalam Persaingan Perdagangan E-Commerce terhadap Pasar Tradisional

17 Januari 2024   23:12 Diperbarui: 17 Januari 2024   23:18 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Peran Pendidikan Pancasila dalam Mengendalikan Pengaruh E-Commerce terhadap Pasar tradisional

 

Dalam penggunaannya e-commerce juga memiliki dampak negatif, terutama terhadap pasar tradisional. Pasar tradisional adalah tempat jual beli atau transaksi yang dilakukan secara langsung antara penjual dan pembeli, tanpa melalui media elektronik atau internet, yang biasanya menjual produk atau layanan lokal, seperti bahan pangan, pakaian, peralatan rumah tangga, dan lain-lain. Pasar tradisional memiliki peran penting dalam perekonomian lokal, karena dapat menciptakan lapangan kerja, menggerakkan roda perekonomian, menjaga stabilitas harga, dan melestarikan budaya dan identitas lokal. Namun, pasar tradisional mengalami kesulitan untuk bersaing dengan e-commerce, karena kalah dalam hal harga, kualitas, pelayanan, dan promosi. Akibatnya, banyak pasar tradisional yang sepi, merugi, bahkan gulung tikar.

Lalu, bagaimana peran Pendidikan Pancasila dalam menyelesaikan dampak negatif ecommerce terhadap pasar tradisional? Pendidikan Pancasila dapat memberikan beberapa solusi, antara lain:

- Pendidikan Pancasila dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pelaku ecommerce untuk berperilaku jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam bertransaksi, serta menghormati hak dan kewajiban konsumen, sesuai dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

- Pendidikan Pancasila dapat mendorong para pelaku ecommerce untuk berkolaborasi dan bermitra dengan para pelaku pasar tradisional, misalnya dengan memberikan bantuan modal, teknologi, pelatihan, atau pemasaran, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan daya saing pasar tradisional, sesuai dengan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

- Pendidikan Pancasila dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap produk atau layanan lokal yang dijual di pasar tradisional, serta mengajak masyarakat untuk tetap berbelanja di pasar tradisional, sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap usaha-usaha lokal, sesuai dengan sila persatuan Indonesia.

- Pendidikan Pancasila dapat mengembangkan nilai-nilai Pancasila di dalam kurikulum, metode, dan evaluasi pendidikan, sehingga dapat membentuk karakter siswa yang memiliki jiwa kewirausahaan, kreativitas, inovasi, dan adaptasi, yang dapat menghadapi tantangan dan peluang di era ecommerce, sesuai dengan sila kemanusiaan yang adil dan beradab.

Kesimpulan

Pendidikan Pancasila memiliki peran penting di bidang ekonomi, karena dapat memberikan landasan moral, etika, dan hukum bagi pelaku ekonomi, memberikan arah dan tujuan bagi pembangunan ekonomi nasional, dan menginspirasi pengembangan sistem ekonomi Pancasila. Pendidikan  Pancasila juga dapat memberikan solusi bagi dampak negatif ecommerce terhadap pasar tradisional, yaitu dengan meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab para pelaku ecommerce, mendorong kolaborasi dan kemitraan antara ecommerce dan pasar tradisional, menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap produk atau layanan lokal, dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila di dalam pendidikan. Dengan demikian, Pendidikan Pancasila dapat membantu membangun karakter bangsa yang berkualitas, berdaya saing, dan berkeadilan di bidang ekonomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun