Kandidat ini mendeklarasikan pencalonannya pada 15 Mei 2009 di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Kesepakatan koalisi tersebut diperkuat melalui Kesepakatan Batutulis yang mengusung Mega-Prabowo dalam kontestasi pilpres 2009.
Berbeda dengan pilpres 2004 yang berlangsung dua putaran, pilpres 2009 hanya berjalan satu putaran. Pasangan SBY-Boediono meraih suara terbanyak dibandingkan dua pasangan lawannya.
Pasangan SBY-Boediono meraup suara 73.874.562 (60,80%), jauh meninggalkan lawannya Megawati-Prabowo yang meraih suara 32.548.105 (26,79%) dan JK-Wiranto 15.081.814 (12,41%).
Pilpres 2009 menjadi debut perdana bagi Prabowo Subianto untuk mengikuti kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung.
Seiring perjalanan waktu, nama Prabowo selalu masuk nominasi bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden tiap menjelang perhelatan demokrasi di tanah air. Sejumlah kalangan mulai menyuarakan dukungan kepadanya untuk kembali mengikuti Pilpres 2014.
Sekitar bulan Mei 2013, melalui komunikasi yang dijalin oleh Bapak Andi Lubis (owner Radio Dakta) dengan Bapak Prabowo Subianto, kami berkunjung ke Padepokan Hambalang (kediaman Bapak Prabowo) dalam rangka silaturahim dan survei rencana pembuatan studio radio.
Penulis bersama Ibu Suyanti, Pak Mantik dan Pak Karyadi diterima oleh Mas Prasetyo Hadi dan Mas Sudaryono. Kami berdiskusi terkait persiapan teknis pembuatan studio radio yang akan digunakan oleh Pak Prabowo untuk siaran secara rutin menyapa masyarakat.Â
Ketika itu proses pembangunan di Hambalang masih berjalan sehingga kedatangan kami diharapkan dapat memberi saran dan masukan terkait lokasi yang tepat untuk pembuatan studio dan hal-hal teknis lainnya.
Setelah melakukan komunikasi secara intensif antara Tim Radio Dakta dengan staf pribadi Pak Prabowo sepertinya rencana pembuatan studio radio di Hambalang batal dilaksanakan karena belum tersedia jaringan telepon.Â
Keputusan yang disepakati adalah Pak Prabowo akan datang langsung ke Radio Dakta di Bekasi untuk melakukan dialog interaktif secara regular.
Sesuai kesepakatan, pada tanggal 5 Juli 2013, Pak Prabowo benar-benar datang ke Radio Dakta didampingi para staf pribadinya seperti Mas Prasetyo Hadi, Mas Sugiono, Mas Sudaryono dan Mas Angga Raka Prabowo. Keempat orang ini yang setia mendampingi Pak Prabowo hingga saat ini.