Pemimpin adalah pemberdaya. Seluruh potensi yang ada di dalam organisasi harus mampu dikembangkan guna mendukung tercapainya hasil yang maksimal. Memberdayakan seluruh stakeholder agar aktif berpartisipasi dan berkontribusi bagi kinerja organisasi yang lebih baik. Ing madyo mangun karso.Â
Baca juga : Kepemimpinanmu Belum Berhasil, Ucapkan Terima Kasih dalam Berbagai Cara!
Pemimpin yang selalu mengobarkan semangat dan gairah positif sehingga memicu dan memacu semua personel mengeluarkan potensi terbaiknya. Memberi panduan dengan jelas dan gamblang arah organisasi sehingga semua sumberdaya bisa dikelola dengan maksimal.
Pemimpin itu penjaga pertumbuhan. Kondisi setiap organisasi dan lembaga tidak terlepas dari fluktuasi sesuai situasi dan keadaan yang terjadi. Setiap momentum harus mampu dioptimalkan untuk menjaga pertumbuhan.Â
Siklus yang terjadi dalam kehidupan memang mengalami pasang surut, kemampuan untuk menjaga pertumbuhan pada saat kondisi normal dapat menyimpan energi cadangan untuk mengantisipasi ketika situasi tertekan.Â
Pertumbuhan (growth) yang terjaga akan menciptakan daya tahan organisasi atau institusi pada saat krisis. Tut wuri handayani. Kesediaan untuk bersama mendorong personil dalam organisasi agar tidak mengalami degradasi dan demotivasi.
Ada beragam tipe pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Tipe leader otokratis sebagai penguasa tertinggi mempunyai otoritas atau kekuasaan dalam mengambil keputusan tanpa adanya kritik yang mempengaruhi.Â
Pemimpin dengan tipe otokratis mempunyai kelebihan seperti pengambilan keputusan yang cepat. Sigap dalam menilai kesalahan bawahannya dan organisasi atau proses kerja akan lebih mudah diawasi. Kelemahannya menimbulkan rasa tidak nyaman pada bawahan karena otoriterian.
Tipe militeristik menerapkan sistem militer pada saat menjadi pemimpin dengan tuntutan kedisiplinan yang tinggi. Tipe peternalistis yaitu pemimpin yang punya kadar kebapakan tinggi (ngemong).Â
Biasanya pemimpin yang seperti ini akan memperlakukan bawahan seperti orang yang tidak tahu apa-apa, tidak membiarkan bawahan mengambil keputusan sendiri, tidak memberi kesempatan bawahan untuk berkreasi.
Tipe kharismatik mempunyai daya tarik yang begitu besar sehingga tanpa diminta bawahannya akan memberikan penghormatan. Namun para ahli belum mampu menyimpulkan mengapa orang bisa dikatakan sebagai pemimpin yang berkharismatik.Â