Mohon tunggu...
Dhany Wahab
Dhany Wahab Mohon Tunggu... Penulis - Lembaga Kajian Komunikasi Sosial dan Demokrasi [LKKSD]

IG/threads @dhany_wahab Twitter @dhanywh FB @dhany wahab Tiktok @dhanywahab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Baitul Arqom Daring IBM Bekasi

15 Mei 2020   09:30 Diperbarui: 15 Mei 2020   09:26 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tauhid bukan hanya sekedar menghafal asma Allah.  Menurut Abu Bakar Ar-Razi, keimanan yang mantap seorang mukmin bagaikan  pohon yang  memiliki akar yang kuat dan cabangnya senantiasa melahirkan pikiran positif baik kepada Allah dan manusia.

Hati yang senantiasa khusnudzon, bagi warga Muhammadiyah mencermati wabah corona menjadi ladang amal kita karena sudah merupakan sunnatullah, tidak ada kejadian yang menimpa kita kecuali semua telah dirancang oleh Allah.

Jangan lantas kita mengeluh, menyalahkan Allah, menyalahkan pemerintah dan persyarikatan. Pandemi ini adalah cara Allah menjadikan kita orang yang sabar. Tuntunan Ibadah di Era Pandemi Covid harus kita patuhi karena itu merupakan bukti loyalitas kita terhadap pimpian pusat muhammadiyah, sudah seharusnya kita sami'na wa atho'na

Orang yang bertauhid, akhir dari lisannya adalah ucapan yang benar, memuliakan dan  menyenangkan, sikap yang sopan dan santun terhadap semua orang tanpa membedakan ras, suku dan agama.

Cerminan hidup berdasarkan tauhid direfleksikan dengan senang bersyarikat, berjamaah, berkumpul karena untuk mencapai tujuan akan lebih mudah dengan bersama-sama.

Hal yang tidak kalah penting adalah ketika akhir dari tangannya adalah sodaqoh, memberi itu lebih baik, memberi manfaat bagi orang lain. Zikir bagi warga Muhammdiyah mempunyai makna yang lebih luas seperti menuntut ilmu dan berorganiasasi.

Pandangan yang melahirkan refleksi, sebagi contoh selama masa pandemi melihat orang tua dan anak di rumah adalah ibadah. Maka kita harus bersyukur dengan lebih sering berada di rumah setidaknya mengurangi dosa yang disebabkan ketidakmampuan kita menjaga pandangan ketika berada di luar rumah. Yang tidak kalah penting, keimanan yang kokoh akan tercermin dari kebiasaan mengkonsumsi makan yang halal dan menjauhi yang haram.

Kedua, hidup manusia itu bermasyarakat, tidak boleh sendirian harus bergaul berdakwah amar maruf nahi mungkar. Berinteraksi dengan masyarakat kita akan menemukan problem di masayarakat sehingga melahirkan spririt kepedulian sosial. Di masa pandemi banyak saudara kita yang terkena PHK. Banyak masyarakat miskin baru alias misbar yang bisa jadi ladang amal untuk kita membantu. Kita akan tahu jantung nadi masyarakat, disitu kita akan tahu kapan mesti menolong dan mendoakan.

Ketiga, hanya hukum Allah SWT yang dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup bersama dalam menuju hidup bahagia yang hakiki di dunia dan akhirat. Hukum Allah menjadi landasan nilai dalam aktivitas keseharian. Kesadaran hukum harus tumbuh sehingga membentuk pribadi yang marhamah yang menyenangkan.

Keempat, berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah wajib sebagai ibadat kepada Allah SWT dan berbuat ihsan kepada sesama manusia. Berjuang menegakan dan menjujung tinggi agama islam. Apa yang menjadi cita terwujudnya ajaran islam yang sebenarnya itu yang menjadi orientasinya. Kita sedang berjihad dan berjuang melalui persyarikatan. Maka harus membiasakan hadir tepat waktu, punya hikmah dan cita agar warga Muhammadiyah menjadi teladan.

Kelima, perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil dengan mengikuti jejak (ittiba') perjuangan para nabi, terutama Nabi Muhammad SAW. Ittiba' kepada Rasulullah dalam kehidupan keluarga, masyarakat maupun dalam mengembangkan amal usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun