Satu diantara amalan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah pada bulan Ramadan adalah sholat terawih. Sholat malam yang dilaksanakan setiap selepas sholat fardhu Isya. Sejak hari pertama ramadan saya menjalankan sholat terawih secara selang seling di rumah dan di masjid terdekat.
Musim pandemi memang membuat masyarakat cemas dan khawatir sehingga sejak hari pertama tidak banyak yang sholat jamaah di masjid. Seingat saya hari pertama jamaah sholat terawih hanya sekitar sepuluh orang saja. Namun, memasuki sepuluh hari kedua jamaah yang datang ke masjid mulai bertambah.
Sebagaian mungkin karena mulai bosan berada terus di rumah, sebagaian lagi mungkin karena melihat kondisi relatif aman dari virus Corona. Ditambah situasi di jalanan dan beberapa tempat setiap sore sudah nampak ramai meski masih diberlakukan pembatasan sosial berskala besar.
Setiap pagi dan sore hari masih terlihat petugas gabungan (polisi, tni, satpol pp) yang melakukan pengawasan terhadap warga yang lalu lalang. Mereka yang kedapatan tidak mengenakan masker diberhentikan dan disuruh putar balik. Petugas berusaha mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
Sholat terawih di masjid kami tahun ini memang lebih singkat dibanding biasanya, pengurus memutuskan menggelar sholat terawih delapan rakaat ditambah tiga rakaat witir.Â
Pada ramadan sebelumnya sholat terawih selalu berlangsung dengan dua puluh rakaat. Pengurus beralasan agar semua bisa berjalan dengan sewajarnya, terawih berlangsung lancar dan jamaah tidak terlalu lama berada di masjid untuk mematuhi anjuran pemerintah.
Alhamdulillah sampai hari ini dilingkungan kami masih aman dari penyebaran virus Corona, semoga hingga lebaran semua warga selalu sehat dan terhindar dari infeksi virus Covid-19.Â
Terawih yang kami jalankan menjadi lebih khusyu' rasanya karena jamaah tidak terlalu banyak. Tidak terdengar suara anak-anak berlarian dan ramai bercanda yang biasanya mewarnai setiap malam ramadan.
Terawih di musim pandemi memberikan pengalaman dan kesan yang sangat membekas dihati. Suara Imam Ustadz Syaiful Bahri terdengar ke relung kalbu, menembus kedalaman sanubari. Subhanallah, maha suci Allah yang masih memberi kesempatan kepada kami merasakan terawih ramadan meski dalam suasana keprihatinan.
Salat Tarawih (kadang-kadang disebut teraweh atau taraweh) adalah salat sunnat yang dilakukan khusus hanya pada bulan ramadan. Tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jama' yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat". Waktu pelaksanaan salat sunnat ini adalah selepas isya', biasanya dilakukan secara berjama'ah di masjid.
Fakta menarik tentang salat ini ialah bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam hanya pernah melakukannya secara berjama'ah dalam 3 kali kesempatan.