Ketiga, menghadirkan program siaran berkualitas guna mendukung publik untuk beraktivitas di rumah saja. Termasuk dengan menampilkan program bermuatan pendidikan untuk dikonsumsi anak-anak yang saat ini sedang belajar di rumah (Liputan6.com).
Terobosan menarik dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang menggandeng Radio Dakta untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh. Guru memberikan pelajaran melalui siaran radio dan para siswa diharuskan mengikutinya dengan mendengarkan di rumah.
Proses pembelajaran model seperti ini merupakan bentuk kolaborasi yang sangat baik ditengah keharusan masyarakat melakukan physical distancing. Radio dengan karakteristiknya yang akrab, mudah dan imajinatif dapat menjadi sarana yang efektif dalam proses penyampain materi pelajaran.
Seperti kita ketahui, beberapa fungsi radio antara lain adalah, mendidik, menghibur, menyampaikan pesan kepada pendengar dan sebagai media promosi. Cara penyampaian pesan tersebut bisa jadi satu arah (dari penyiar saja) atau dua arah yang melibatkan dialog intens antara penyiar dan pendengar.
Menggunakan radio di masa pandemi Corona untuk melakukan kegiatan belajar mengajar akan memberikan nilai positif diantaranya mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gadget.Â
Media radio yang bertumpu dengan kekuatan suara (audio) dapat meminimalir distribusi konten video atau gambar pornografi yang dapat dengan mudah diakses melalui internet.
Pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa menjadi momentum kebangkitan radio. Pada tahun 80-an radio menjadi media yang digemari oleh masyarakat karena lebih murah dan praktis. Kalangan non-milenial mungkin masih ingat dengan acara sandiwara radio ‘Tutur Tinular’ yang sangat populer dengan tokoh utamanya Arya Kamandanu.
Banyak penyanyi dan lagu-lagu hit yang dikenal oleh masyarakat melalui radio. Penyiar menjadi teman yang akrab untuk curhat tentang berbagai masalah. Sungguh, pada masanya radio menjadi primadona bagi kalangan remaja untuk berkirim salam atau sekedar me-request lagu pilihan yang mewakili suara hatinya.
Kembali ke peran radio di masa pandemi Corona yang harus bisa dioptimalkan untuk memberikan edukasi, informasi dan hiburan kepada masyarakat. Untuk menjalankan peran ini maka insan radio dituntut agar lebih kreatif, inovatif dan komunikatif.Â
Hal ini yang mesti disadari oleh para praktisi penyiaran agar terus berkarya dan mengembangkan kapasitas serta kemampuannya.
Memberikan informasi dan panduan kepada publik tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam mengatasi penyebaran virus Corona. Menjelaskan kepada masyarakat tentang pentingnya kedisiplinan mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19.Â