Contoh ini hanya sebagian kecil dari layanan informasi dan komunikasi yang dapat diberikan ke sektor pertanian melalui TIK yang semakin terjangkau dan mudah diakses. Ratusan aplikasi pertanian sekarang muncul dan memberikan harapan besar bagi petani kecil. Untuk mengeksploitasi berbagai potensinya, peran negara memiliki dua tugas:
- Memberdayakan petani miskin dengan aset dan layanan informasi -- komunikasi yang dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka serta menjamin keamanan pangan, dan
- memanfaatkan TIK secara efektif untuk bersaing di pasar global yang kompleks dan cepat berubah (menghindari ketertinggalan pada kurva teknologi).
Pencapaian hal ini memerlukan implementasi serangkaian kebijakan, investasi, inovasi, dan langkah-langkah pengembangan kapasitas yang kompleks, bersamaan dengan penerima manfaat dan mitra lainnya, yang akan mendorong pertumbuhan infrastruktur, alat, aplikasi, dan layanan TIK untuk ekonomi pedesaan yang sesuai, terjangkau, dan berkelanjutan.
Yang penting, TIK bukanlah tujuan pembangunan pertanian. Tren ikut-ikutan yang dihasilkan oleh TIK saat menyebar di negara berkembang sering kali menutupi fakta bahwa kontribusi mereka terhadap pertanian juga sebetulnya perlu berubah dengan cepat dan sering kali kurang dipahami. Masih terlalu dini untuk mengetahui secara jelas, didukung oleh analisis yang mendalam, tentang bagaimana TIK mendukung pembangunan pertanian, dan dalam kondisi apa.
Meskipun ada bukti dampak positif, masih banyak pertanyaan tentang bagaimana membuat inovasi ini bisa ditiru, terukur, dan berkelanjutan untuk populasi yang lebih besar dan lebih beragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H