Algoritma dan Filter Bubble
Platform media sosial menggunakan algoritma untuk menampilkan konten yang paling relevan bagi penggunanya. Ini berarti bahwa pengguna lebih mungkin melihat konten yang sesuai dengan minat dan pandangan mereka, menciptakan apa yang dikenal sebagai "filter bubble". Dalam filter bubble, pengguna cenderung hanya terpapar pada informasi yang memperkuat pandangan mereka, yang dapat memperkuat opini yang sudah ada dan mengurangi eksposur terhadap pandangan yang berbeda.
Viralitas dan Efek Bola Salju
Konten yang viral memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik dengan sangat efektif. Sebuah video, artikel, atau tweet yang menjadi viral dapat memicu perdebatan luas dan mempengaruhi pandangan banyak orang. Efek bola salju ini sering kali terlihat dalam kampanye sosial atau politik di mana isu tertentu mendapatkan momentum melalui penyebaran luas di media cyber.
Pembingkaian Berita
Cara suatu berita dibingkai dapat mempengaruhi persepsi publik tentang isu tersebut. Media cyber sering kali menggunakan judul clickbait atau narasi yang sensasional untuk menarik perhatian pembaca. Ini dapat membentuk opini publik dengan menekankan aspek-aspek tertentu dari cerita dan mengabaikan yang lain.
Pengaruh Media Cyber terhadap Politik
Media cyber tidak hanya mempengaruhi opini publik, tetapi juga memiliki dampak besar pada politik. Dari kampanye pemilu hingga gerakan sosial, media cyber telah mengubah cara politik beroperasi.
Kampanye Politik Daring
Politisi dan partai politik kini menggunakan media cyber sebagai alat utama untuk kampanye. Media sosial, situs web, dan iklan daring memungkinkan mereka untuk menjangkau pemilih dengan pesan yang disesuaikan dan tepat waktu. Contoh nyata adalah kampanye Barack Obama pada pemilu AS 2008, yang secara luas diakui sebagai kampanye politik pertama yang benar-benar memanfaatkan kekuatan media cyber.
Mobilisasi Massa