Mohon tunggu...
dhamar dharmawan
dhamar dharmawan Mohon Tunggu... -

Seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Kelas B Angkatan 2015. Menjadi peserta lomba "Mencari Arti Kebebasan"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

The Two Last Day at Jogja Japan Week 2015

7 September 2015   13:18 Diperbarui: 7 September 2015   17:32 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Day 3

Selesai sudah JJW hari ke 3 kemarin, bertepatan dengan malam minggu, tidak perlu ditanyakan lagi bagaimama keramaian di sana. Di hari ketiga kemarin, acara yang diadakan rata rata mengambil tempat di outdoor stage, tetapi berbagai macam workshop dalam ruangan tetap ada dan menempati ruang workshop dikarenakan ruang seminar digunakan untuk lomba tumpeng mini dan pengumuman lomba Geguritan

Tumpeng gunung fuji

Ibu Fitri Kuroda, salah satu penggagas diadakanya Jogja Japan Week (nomor dua dari kanan) berfoto bersama para juara

Di JJW kali ini ada stand “Tee Collabo”, stand yang memamerkan kombinasi antara batik dengan kimono

Kimono ini dibuat dari sutra liar yang berasal dari Indonesia, sutra liar ?. Apa itu ?. Sutra liar adalah sutera yang dihasilkan oleh kepompong ulat sutra yang hidup di alam liar, dan tentu kualitas sutra liar lebih baik daripada sutra hasil ternak, dan warna sutra liar jauh lebih menarik, terutama sutra emas liar, dan di JJW ini juga terdapat stand kerajinan sutra

Dan perlu kalian ketahui bahwa, harga satu gulung sutra emas berukuran 78cm x 48cm adalah Rp 200.000,00. Harga Rp 200.000,00 mungkin adalah harga yang pantas, karena dibutuhkan 2 hari untuk menyatukan kepompong sutra emas, dan itu baru proses penyatuan, sementara prosesnya masih banyak lagi dan sutra emas ini hanya bisa dihasilkan oleh ulat sutra dari pohon Jambu Mete. Dan Indonsia sudah bisa mengekspor sutra emas ini hingga timur tengah.

Di sebelah stand Tee Collabo terdapat stand Jemparingan, di stand ini kita dapat melihat proses pembuatan gandewa atau busur.

Dan berada di ujung, sbuah sragam samurai asli

Setelah dari dalam ruang, yuk kita beralih ke outdoor stage, dan tampaknya Idol Love Android sudah manggung, Idol yang asli didatangkan dari jepang :D

 

Setelah Love Android, tampil lah Faint Star

Setelah performnya Faint Star masih banyak lagi yang tampil loh, mulai dari No Generation Gap Band, Beat Metal, Ohayou Gal

No Generation Gap Band

 

 

Dan yang sudah kita tunggu-tunggu. Hiroaki Kato-San, musisi Jepang yang menyanyikan berbagai lagu Indonesia menjadi bahasa Jepang. Dia juga telah ikut serta menerjemahkan novel Laskar Pelangi ke bahasa Jepang, yang juga telah laku lebih dari 5000 kopi di Jepang. Sebelumnya Hiroaki Kato-San juga pernah ke Indonesia, dan bahkan kuliah di UGM sebagai perwakilan pertukaran pelajar dulu. Dia pun sangat mengapresiasi acara Jogja Japan Week. Kali ini Hiroaki-San membawakan lagu “Ruang Rindu-Letto” dan “Laskar Pelangi-Nidji” serta lagu buatannya “Arigatou,Terimakasih” dan membawa sebuah kejutan karena tampil bersama Ogawa Daisuke-San, mengkombinasikan Taiko dengan lagu pop. Setelah selesai tampil dia mengucapkan banyak terimakasih kepada event Jogja Japan Week, karena telah mengundangnya kembali ke Indonesia, lalu berpamitan

Hiroaki Kato menyanyikan “Ruang Rindu”

Ogawa Daisuke dan Hiroaki Kato menyanyikan “Arigatou,Terimakasih”

Tidak hanya sampai disitu saja event JJW hari ketiga. Ogawa Daisuke-San pun melanjutkan dengan pertunjukkan taiko, tetapi kali ini ditemani dengan empat perempuan, atau bisa disebut “Ogawa Daisuke and 4 Ladies”. Di sana Ogawa-San menjelaskan tentang bagaimana Taiko dibuat, dan ingin mengajarkan kepada seluruh masyarakat Indonesia cara bermain taiko.

Setelah Taiko and 4 Ladies, ada perform cosplay dari “Anata”, yang menceritakan tentang Negeri Matahari Terbit dan Negeri Khatulistiwa, negeri yang diadu domba oleh orang ketiga, hingga akhirnya pecahlah perang. Pementasan yang penuh cerita, mulai dari persahabatan, cinta cintaan, pengkianatan, penculikan dan perang, yang ternyata hanya dibuat-buat untuk menangkap dalang adu domba, karena Negeri Khatulistiwa dan Negeri Matahari Terbit telah berdamai sejak lama

Damai untuk selamanya.

Kemudian dilanjutkan penampilan band Rokusatsu, hingga magrib, lalu istirahat

Dan beginilah suasana antrian stand makanan di hari ke tiga

Setelah istirahat, acara dilanjutkan kembali di panggung “Yogura”, di sana diadakan pementasan “Bon Odori”, tarian yang biasa di lakukan di musim panas yang bertujuan untuk memanggil arwah leluhur kembali ke bumi, tetapi ini bukan “Bon Odori” biasa karena “Bon Odori” kali ini di kombinasikan dengan budaya Jawa, dengan tidak memakai kimono, tetapi menggunakan pakaian adat Jawa “Kebaya” dengan empat warna berbeda, setiap warna memiliki makna masing masing. Hitam melambangkan arah utara, putih adalah barat, biru adalah timur, merah adalah selatan, dan di setiap arah mata angin, itu terdapat dewa masing masing. Utara adalah kura kura hitam, timur adalah naga biru, barat adalah harimau putih, selatan adalah burung phoenix, dan yang berada di tengahnya adalah naga emas

 
Setelah itu, mari menari bersama Bon-Odori

DI sebelah panggung, suasana meet and greet bareng Love Android

 

Di sebelahnya lagi, ada Faint Star yang juga mengadakan meet and greet

Beralih ke panggung lagi di sana tampil Grisada,

Setelah Grisada tampil, di outdoor stage diadakan lomba seiyuu, atau dubbing jepang, dan yang menjadi jurinya adalah, para cosplayer internasional Yukari Shimotsuki, Pinky Lu-Xun, dan Amin Rider

Setelah lomba seiyuu, kita beralih ke panggung outdoor kedua, atau panggung yogura. Di sana ada penampilan wayang suket, yang membawakan cerita, fenomena fenoena masa kini,mulai dari anak anak kecil yang melupakan permainan tradisional, rakyat yang malas bekerja hingga lunturnya semangat juang masyarakat.

 Dan hari ketiga yang menyenangkan ini, ditutup dengan perform cosplay dari “Albatross”, yang membawakan cerita “Gintama”, dan bagi para pecinta anime tentu saja tahu bagaimana arah cerita “Gintama”, yang sering memasuki anime lain, bahkan di cosplay pun juga begitu, kali ini “Gintama” memasuki dunia idol , “Idol Mius” dan “ARISE”. Dikisahkan “Idol Mius” yang ingin ikut lomba tetapi anggotanya semakin terpecah, sementara saingannya “ARISE” semakin kuat, kemudian Honoka pun meminta bantuan kepada “Yorozuya” untuk menyatukan kembali "Mius".Tanpa tahu apa apa Gintoki dari Yorozuya menyanggupi permintaan Honoka. Segala upaya ditempuh oleh Yorozuya, yang hingga akhirnya berhasil menyatukan “Mius” kembali. Dan akhirnya “Mius” ikut kompetisi idol. Para Yorozuya pun menyadari bahwa hadiah dari kontes idol sangat besar, mereka pun menyamar untuk mengikuti lomba itu, bahkan mengajak “Shinsegumi”, Yorozuya dan Shinsegumi pun menang, tetapi kontes itu untuk remaja dan anak-anak, dan parahnya Yorozuya dan Shinsegumi merupakan kumpulan orang tua, dan akirnya gagal menjadi juara. Sedangkan yang menjadi pemenang adalah “Mius”

Dan selesai lah hari ketiga ini

Dan langit JJW hari ketiga juga di hiasi, oleh lampion terbang.

 Day 4

 Jogja Japan Week hari keempat, hari terakhir yang sedikit menyedihkan. Di dalam ruang dedikasi berabagai macam lomba khusus anak anak TK diadakan, ada lomba menggambar, lomba mewarnai kipas dan lomba ngudi busana. Sedangkan di outdoor stage ada lomba cosplay, yang tentu saja para jurinya adalah cosplayer interasional, Amin Rider, Pinky Lu-Xun, Yukari Shimotsuki, tetapi yang paling berbeda dari hari hari sebelumnya adalah adanya cosplay walk di sekitar GSP.

Setelah kompetisi cosplay, Yukari Shimotsuki memberikan sedikit pengajaran cara memakai katana dalam cosplay

Sore disana dimeriahkan dengan lomba JPOP, tapi sebelum itu, Love Android akan kembali mengguncang panggung JJW

Berlanjut ke JPOP competition

 

JUON ROCK yang sedang manggung, serta meraih juara ke tiga dalam JPOP competition

Selain cosplay street, juara berbagai macam lomba yang telah berhasil dilaksanakan di hari ke empat dan hari sebelumnya diumumkan hari ini, tetapi entah kenapa dari berbagai macam kejuaraan, hanya sedikit yang datang untuk mengabil piala dan setifikat

 

Perwakilan dari JUON ROCK juara ketiga JPOP competition

 

Reka dan Yumaki sebagai pemenang Cosplay Competition, penyerahan piala oleh Bapak Umar Priyono selaku Kepala Dinas Pariwisata bagian Kebudayaan

 

Dan salah satu yang di nanti nanti di hari ke empat ini, Ogawa Daisuke, sang master Taiko, Ogawa Daisuke-San pun bercerita banyak tentang kesan-pesan selama di Indonesia, terlebih di JJW 2015, dia bercerita setelah konser semalam dia jatuh pingsan karena kelelahan. Dia yang sudah kedua kalinya datang ke Indonesia menyatakan bahwa orang jogja itu “Ramah-ramah”, dia juga sangat mengapresiasi acara JJW 2015.Dia juga berjanji akan kembali ke Indonesia, bahkan berencana untuk tinggal di Indonesia. Kali ini “Ogawa Daisuke and 4 ladies” membawakan berbagai macam lagu taiko tradisional, bahkan membawakan lagu yang katanya sangat sulit untuk dipelajari, yaitu “Tenkoseka” dan “Utsuga Gotoku”.

Ogawa Daisuke and 4 Ladies (dari kiri: Akemi, Taiko, Ogawa Daisuke, Yoshimi, Mari)

Setelah Ogawa Daisuke and 4 Ladies tampil, Pak Umar Priyono menutup acara Jogja Japan Week secara resmi. Serta Ibu Fitriani Kuroda juga mengucapkan terimakasih aatas terselenggaranya JJW yang ketiga di Indonesia, dan sangat bangga karena pengujung JJW 2015 adalah yang paling banyak dari ketiga tahun sebelumnya, diawali tahun 2010 dengan pengunjung sekitar 8.000 orang, lalu tahun 2012 sekitar 22.000 orang, dan di tahun 2015 ini, pengunjung Jogja Japan Week kurang lebih 70.000 orang

Tidak lupa Pak Umar Priyono dan Ogawa Daisuke menabuh taiko bersama,

 Setelah closing ceremony masih ada Love Android dan masih ada E-Namelody

E-Namelody

 Dan masih ada pertunjukkan Bon-Odori oleh D Java Odori, dan Hanabi

 

Yay, selesai sudah Jogja Japan Week tahun ini, see you to Jogja Japan Week 2017

Sumber foto: Koleksi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun