Mohon tunggu...
Dhamar Fernanda
Dhamar Fernanda Mohon Tunggu... Administrasi - Profesional

Mari kita berdiskusi tentang sejumlah isu Mahasiswa Semester Akhir

Selanjutnya

Tutup

Politik

Presiden dalam Perspektif Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif

10 Februari 2019   16:50 Diperbarui: 10 Februari 2019   17:21 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, untuk menggoalkan PERPPU tidaklah sulit, karena banyak sekali saat ini anggota DPR yang satu suara dengan pemerintah. Padahal esensi dari DPR adalah mengawasi dan kritis terhadap jalannya pemerintahan. 

Perppu juga bisa dibilang langkah politik paling mujarab yang bisa dilakukan oleh presiden untuk menghadang musuh politiknya selain tentu dengan dalih untuk menenangkan negara dari situasi yang tidak kondusif.

Tidak hanya di Eksekutif dan Legislatif, kekuasaan presiden di lembaga Yudikatif masih sangat kuat. Presiden sebagai simbol negara wajib memastikan bahwa penegakan hukum di indonesia berjalan dengan baik, yang tidak boleh itu  intervensi keputusan hukum, yang salah jadi benar dan sebaliknya. 

Tidak cukup sampai situ, Presiden juga punya hak istimewa dimana Presiden mampu memberikan Grasi atau Amnesti kepada para terpidana kriminal berat. Grasi ini semacam pengampunan yang diberikan presiden dan dilindungi undang-undang. 

Jadi presiden mampu mengampuni terdakwa selama dia berkehendak. Bayangkan betapa besarnya power yang dimiliki seorang presiden yang dilindungi oleh konstitusi. 

Oleh karena itu seorang presiden harus mempunyai jalan pikiran yang sama besarnya dengan power yang diberikan. Jika Presiden itu tidak mampu mempunyai jalan pikiran, habislah negara kita ditekan sana sini sehingga kebijakan-kebijakan presiden malah justru tidak berpihak kepada rakyat.

Kesimpulannya adalah, kita sebagai warga negara yang baik tidaklah boleh golput. karena kontestasi politik 5 tahunan ini akan berpengaruh kepada jalannnya negara 5 tahun kedepan. Bijaklah dalam memilih dan pahami jalan pikiran mereka. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun