Ibu: apa kata ayahmu nak?Â
Anak: kata ayah iya ibu, ayah kali ini yang antar aku kesekolah.Â
Ibu: baguslah nak, sekolahmu jauh, kamu akan kelelahan kalau harus berjalan kaki. Doakan ibu lekas sembuh ya, biar besok ibu bisa antarkan dirimu kesekolah.Â
Anak: iya ibu, ibu tenang saja, ayah yang antar, ayah bilang aku tunggu didepan gang supaya cepat ibu.Â
Ibu: berangkatlah nak, belajar yang rajin dan yang semangat.Â
Anak: iya ibu...
Tahun berganti tahun, kenangan itu tertanam dalam di ingatan si anak. Dia sekolah sampai pasca sarjana dengan biaya beasiswa. Setelah lulus dia bekerja di perusahaan asing dengan gaji yang besar.Â
Dengan penghasilannya, dia membiayai hidup ibunya, membantu menyekolahkan adik adiknya sampai sarjana.Â
Satu hari, saat di kantor ayahnya bertelepon.Â
Anak: ada apa ayah?Â
Ayah: nak, ayah sakit, tidak ada yang membantu mengantarkan ayah kerumah sakitÂ