Mohon tunggu...
Musrianto
Musrianto Mohon Tunggu... Lainnya - Aku tidak pernah membenci siapapun

Pengalaman adalah guru abadi yang mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan, oleh sebab itu bagikan dan amalkanlah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Memahami Makna Militan dan Militansi

15 November 2018   13:26 Diperbarui: 15 November 2018   13:47 3698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seringnya kita mendengar, mengatakan dan atau menuliskan kata-kata militan serta militansi. Pertanyaannya kemudian adalah, apakah kita benar-benar mengerti, memahami makna dari militan dan militansi.

Untuk itu, saya akan mencoba menuliskan bagaimana memahami makna dari militan dan militansi yang dimaksudkan untuk menjadikannya pengetahuan bersama.

*Militan*

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),  militan diartikan bersemangat tinggi; penuh gairah; berhaluan keras: untuk membina suatu organisasi diperlukan orang-orang yang -- dan penuh pengabdian. Sementara itu, menurut para ahli pengertian militan adalah seseorang yang penuh semangat aktif, pejuang dan agresif serta memiliki atau menunjukkan keinginan atau kemauan untuk menggunakan metode yang tegas, ekstrim, dan terkadang dengan paksaan untuk mencapai sesuatu.

Namun ada pula sebagian orang yang mendefinisikannya berbeda, seperti militan adalah seseorang yang terlibat dalam perang atau yang bertindak agresif untuk tujuan mereka.

Tidak salah jika dikatakan demikian, karena sebagian pola pikir kita dipengaruhi oleh media. Salah satunya dalam memaknai sebuah istilah. Apa yang terpikir jika teman-teman mendengar istilah militan? Garis keras, teroris, dan hal-hal negatif lainnya, mungkin itulah yang muncul di benak teman-teman.

Padahal sejatinya arti militan sendiri tidak sesempit itu. Hal ini terjadi karena media sangat sering menggunakan istilah militan untuk memberitakan informasi seputar terorisme dan kelompok-kelompok radikal sehingga terbentuk di pikiran kita konotasi negatif mengenai istilah ini.

Jika menilik berbagai sumber baik dalam maupun luar negeri istilah militan memiliki makna yang sangat positif. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian militan adalah sangat bersemangat atau penuh gairah.

Seseorang yang militan tidak kenal kata menyerah. Sesulit apapun hambatan yang ada akan ditempuhnya demi tercapainya tujuan. Seseorang yang militan biasanya dilatarbelakangi oleh kesukaan atau kecintaannya terhadap sesuatu. Atau bisa juga karena prinsip-prinsip yang dianutnya. Seperti seorang prajurit yang bertempur habis-habisan dan rela mati demi membela kelompoknya karena keyakinannya akan prinsip yang dipegangnya.

Selain itu militan juga dapat diartikan agresif. Ia sangat ingin mewujudkan apa yang dicita-citakan dan selalu mencoba berbagai kemungkinan yang ada. Bila gagal di satu jalan ia akan mencoba jalan lain demi terwujudnya apa yang dicita-citakan atau yang dituju. Istilah militan juga diartikan berhaluan keras, dimana ia sangat tegas memegang prinsip yang dianutnya. Orang seperti ini tidak akan mau toleransi terhadap hal-hal yang menyimpang dari apa yang diyakininya.

Dari pengertian militan di atas dapat kita lihat bahwa militan merupakan sifat yang sangat positif selama didasari atau berpijak dari sesuatu yang baik. Semangat yang tinggi, tekun, ketegasan diri, dan teguh memegang prinsip merupakan sifat yang baik selama dilakukan dengan cara yang baik dan tidak memaksakan dengan cara kekerasan.

Menjadi militan berarti hidup dengan sebuah nilai. Bahkan orang rela mati demi terwujudnya nilai tersebut. Menjadi militan tidak melulu sama dengan menjadi fundamentalis. Nilai hidup seorang militan lahir dari penempaan kritis dan reflektif.

*Militansi*

Militansi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Nomina (kata benda) ketangguhan dalam berjuang (menghadapi, kesulitan, berperang, dan sebagainya); contoh: kaum wanita harus mempunyai militansi dalam ber-juang membangun masyarakat.

Militansi tak jauh dari makna "Bersemangat" atau "Bergairah" Kamus American Heritage Dictionary mengartikan 'militant' dengan 'fighting or warring' dan 'aggressive'. Jika kata ini digabung dengan akhiran "i" dalam bahasa Indonesia, menjadi 'militansi', dan dalam beberapa hal kata ini menjadi berkonotasi baik. Misalnya, seorang pejuang yang memiliki 'militansi' yang tinggi.

Militansi, diukur dengan loyalitas, kerja keras, bahkan kepatuhan. Selain itu, militansi juga untuk menjaga keberlangsungan praktik demokrasi, diperlukan untuk memastikan pembaruan konseptual terus-menerus.

Militansi itu tidak diukur dari besar atau kecilnya seseorang dan hitam atau putihnya kulit seseorang. Bukan pula dilihat dari banyaknya amanah yang melengkapi curriculum vitae-nya. Bukan juga dirasa dari kerasnya suara lantang diatas mimbar/podium atau cemerlangnya gagasan ketika rapat dan diskusi. Karena militansi itu hanya dapat diukur dari ketulusan dan kejujuran dalam berjuang menjalankan amanah. Serta diukur dengan loyalitas, kerja keras, bahkan kepatuhan. Selain itu, juga menjaga keberlangsungan praktik demokrasi, diperlukan untuk memastikan pembaruan konseptual terus-menerus.

Ada sifat totalitas dan loyalitas pada dirinya. Itu disebabkan adanya ideologi yang kuat. Sehingga tak aneh apabila ia kuat dan tidak mencari-cari alasan, apalagi mengeluh saat berjuang. Ada kejernihan dan keteguhan pada keyakinan, pemikiran, dan sikapnya. Itu semata karena energi perjuangannya hanya karena-Nya dan untuk sesama. Sehingga tidak ada 'topeng' kemunafikan yang kian mengganggu, apalagi melemahkan dirinya.

Pada konsep yang lainnya, militansi dapat pula dikatakan sebagai sebuah kesungguhan.

Sementara Motivator Mario Teguh menjelaskan kesungguhan itu dengan rumus "10+1". Artinya, yang disebut sungguh-sungguh adalah mengoptimalkan kontribusi melebihi potensi yang dimiliki.

Rumus "10+1" adalah bukti, bahwa sudah semestinya perjuangan dan itu diiringi dengan nilai pembelajaran. Karena yang disebut kesungguhan adalah kontribusi utuh yang tidak hanya memberikan apa yang ia bisa atau sesuai kapasitasnya saja, tapi juga termasuk mengusahakan apa-apa yang mampu ia usahakan untuk mencapai mimpi besar yang telah ia yakini adanya.

*penutup*

Setelah kita membaca, mempelajari dan memahami tentang militan dan militansi tersebut diatas. Pertanyaannya kemudian adalah,  sudahkah diri kita menjadi militan dan memiliki militansi yang cukup dalam perjuangan yang dijalani.

Tentunya, jawaban itu ada pada dalam diri kita sendiri. Dengan harapan, terus belajar untuk bisa mencapai kata militan atau militansi itu.

Sekian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun