Mohon tunggu...
Dhafin Pradana Putra
Dhafin Pradana Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030056

Hanya seorang remaja biasa dari Yogyakarta yang bermimpi menggapai semua mimpi-mimpinya. Suka Berdiskusi sambi Bincang-bincang hal yang seru dan gajelas, Berolahraga, Jalan-Jalan Travelling (kalo ada uang hahaha), dan masih banyak lagi. So enjoy the content!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kafe dan Fotografi, Dua Hal yang Tidak Terpisahkan

28 Juni 2021   07:23 Diperbarui: 28 Juni 2021   07:28 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal dari hobinya fotografi, pemuda yang kerap disapa Wisnu membangun kafenya di Jalan Solo untuk dapat menampung komunitas fotografinya untuk sekadar nongkrong, berbagi ilmu, atau mengerjakan proyek editing.

Berkat hobinya di fotografi, Wisnu sangat memperhatikan arah datangnya cahaya agar dapat menghasilkan foto-foto yang bagus di dalam kafenya. Selain itu, ia juga menyisipkan unsur-unsur instagramable dalam tiap-tiap sudut kafenya. Hal ini, menurutnya, menjadi daya tarik sendiri para pengunjung untuk datang ke kafenya. "Karena saya hobi foto, ya saya buat kafe saya anggap kafe saya sebagai mini studio juga," ucapnya.

Wisnu tidak ingin kafenya hanya sekadar sarana untuk berjualan, tetapi bisa memberikan manfaat untuk orang banyak. Maka dari itu, ia sering mengadakan pelatihan fotografi, kumpul dengan sesama fotografer, dan kegiatan-kegiatan tentang fotografi lainnya.

Interior 6 Miles Coffee (dokpri)
Interior 6 Miles Coffee (dokpri)

Ia juga menceritakan sering mengadakan kegiatan hunting foto bersama. Bersama anak-anak komunitas fotonya, ia mengundang dua atau tiga orang untuk dijadikan model fotonya. Menurutnya, cara ini sangat efektif sebagai sarana promosi. "Kalau anak-anak udah kumpul motret, nanti pasti pada nongkrong dan bisa nyobain kopi saya. Kumpulnya dapet, promosinya juga dapet," ujar Wisnu.

Di kafenya juga sering ada pertemuan sesama fotografer, sekadar kumpul-kumpul saja, baik profesional maupun amatir. Menurut penuturan Wisnu, kumpul-kumpul seperti itu sangatlah penting untuk sesama fotografer karena bisa saling berbagi ilmu, dari yang belum bisa menjadi bisa dan juga bisa menambah relasi. "Setiap malam sabtu, temen-temen kumpul di sini, siapa saja, mau yang pro atau yang engga, bebas. Nanti mereka bahas fotografi, kaya kopdar kalau istilah zaman sekarang," lengkapnya.

Berkat hobi dan keahliannya dalam bidang fotografi, membuat ia tidak perlu membayar orang untuk membuat konten di media sosial kafenya karena ia bisa melakukannya semua sendiri. "Ya ada untungnya juga saya bisa motret, jadi ga perlu nyewa orang untuk motret produk kopi saya," ungkap Wisnu.

Wisnu juga mengintegrasikan kafenya dengan aplikasi jual makanan online, seperti GoFood, GrabFood, dan yang paling terbaru ShopeeFood. Ia terus berusaha melakukan promosi dan perubahan agar pelanggan lebih tertarik dan lebih dimudahkan.

Ia mengatakan, perkembangan zaman yang terus berubah seiring berjalannya waktu, sebagai pelaku usaha juga harus bisa menyesuaikan perkembangan tersebut. "Sekarang kan serba online, kuliah saja online, jadi saya harus serba online juga. Makanya, saya daftarkan di GrabFood, GoFood, sama ShopeeFood. Instagram juga saya aktifkan terus karena Instagram sebagai sosial media yang paling banyak penggunanya," lengkap Wisnu.

Salah satu menu kopi dari 6 Miles Coffee (dokpri)
Salah satu menu kopi dari 6 Miles Coffee (dokpri)

Selain membuka kafe, pria lulusan Akakom jurusan teknik informatika yang sangat hobi fotografi ini, juga sering mengadakan workshop fotografi sebagai salah satu sumber penghasilannya. Ia membuka kafe memang dilatarbelakangi keinginan untuk menyediakan tempat bagi para kliennya tanpa harus mencari-cari tempat di luar sana.

Ia menuturkan, sering juga mengadakan workshop tentang fotografi di kafenya. Ia mengadakan pelatihan menyangkut fotografi, baik teknik maupun editing. Pelatihan fotografi yang ia adakan di kafenya juga merupakan salah satu profesinya selain membuka kafe.

"Saya selalu membawa klien saya ke sini. Daripada cari tempat luar dan harus mengeluarkan uang, mending saya buka kafe. Anak-anak komunitas saya sekarang kalau kumpul juga di kafe ini," ujar Wisnu. 

Ia memberi nama kafenya 6 Miles Coffee. Alasan ia memberi nama tersebut karena kafenya berada di kilometer enam Jalan Solo. "Saya beri nama itu biar gampang diingat saja, gausah repot-repot mikirin nama yang susah-susah. Karena di kilometer enam, ya kasih aja nama 6 Miles," lengkapnya. 

Kemampuan menyajikan kopi sendiri Wisnu dapat dari temannya yang memang seorang barista. Ia mempejari dasar-dasar dalam membuat kopi dari temannya, kemudian mengembangkan semuanya secara otodidak. "Saya belajar sama teman saya, terus semuanya coba-coba sendiri, improvisasi. Saat buka kafe ini, saya ya masih eksperimen juga," ujarnya.

Ia membuka kafenya pada Mei 2021, di tengah-tengah pandemi. Akan tetapi, ia memang sudah bertekad dan siap untuk rugi sejak awal. "Membuka segala bentuk usaha memang harus siap untuk rugi, kalau ga siap untuk rugi ya ... ga usah buka usaha," ujarnya.

 Ia juga menambahkan, bahwa membuka usaha di masa pandemi tetap harus dijalani dalam kondisi apa pun, baik untung maupun rugi. Apa pun hasilnya tetap harus dijalani. "Mau rame atau sepi harus diterima. Semua risiko harus diterima," tambahnya.

Penulis bersama Wisnu selaku pemilik dari 6 Miles Coffee (dokpri)
Penulis bersama Wisnu selaku pemilik dari 6 Miles Coffee (dokpri)

Saat ditanya mengenai rencana pengembangan bisnis kafenya, Wisnu menjawab ingin terus menambah dan menggiatkan promosi kafenya melalui media sosial, teurtama Instagram. Ia juga berkeinginan untuk dapat mengadakan event tentang fotografi. "Event apa saja, yang penting tentang fotografi. Pameran mungkin di sini. Nanti hasil foto temen-temen komunitas saya pajang di sini," lengkapnya.

Sementara itu, ketika ditanya mengenai omzet, Wisnu mengatakan sudah cukup bagus di masa pandemi seperti ini. "Kurang lebih 10 juta per bulannya," ucap Wisnu. Ia juga berharap, semoga ke depannya omzet tersebut akan terus bergerak naik agar ia bisa mengembangkan usaha kafenya menjadi lebih baik, terutama dalam memberikan pelayanan bagi para pelanggan, baik fasilitas maupun yang lainnya.

Wisnu, selaku pemilik 6 Miles Coffee, berharap agar usahanya dapat terus berjalan dalam kondisi apa pun dan dapat terus berkembang. Wisnu juga berkeingian, jika kafenya semakin maju, ia akan menomorsatukan kesejahteraan karyawannya. Ia juga berharap kafenya selalu bisa menjadi wadah bagi rekan-rekan komunitasnya untuk terus produktif dalam berkarya, saling berbagi ilmu, dan terutama menjalin silaturahmi antara satu dengan yang lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun