Ia menuturkan, sering juga mengadakan workshop tentang fotografi di kafenya. Ia mengadakan pelatihan menyangkut fotografi, baik teknik maupun editing. Pelatihan fotografi yang ia adakan di kafenya juga merupakan salah satu profesinya selain membuka kafe.
"Saya selalu membawa klien saya ke sini. Daripada cari tempat luar dan harus mengeluarkan uang, mending saya buka kafe. Anak-anak komunitas saya sekarang kalau kumpul juga di kafe ini," ujar Wisnu.Â
Ia memberi nama kafenya 6 Miles Coffee. Alasan ia memberi nama tersebut karena kafenya berada di kilometer enam Jalan Solo. "Saya beri nama itu biar gampang diingat saja, gausah repot-repot mikirin nama yang susah-susah. Karena di kilometer enam, ya kasih aja nama 6 Miles," lengkapnya.Â
Kemampuan menyajikan kopi sendiri Wisnu dapat dari temannya yang memang seorang barista. Ia mempejari dasar-dasar dalam membuat kopi dari temannya, kemudian mengembangkan semuanya secara otodidak. "Saya belajar sama teman saya, terus semuanya coba-coba sendiri, improvisasi. Saat buka kafe ini, saya ya masih eksperimen juga," ujarnya.
Ia membuka kafenya pada Mei 2021, di tengah-tengah pandemi. Akan tetapi, ia memang sudah bertekad dan siap untuk rugi sejak awal. "Membuka segala bentuk usaha memang harus siap untuk rugi, kalau ga siap untuk rugi ya ... ga usah buka usaha," ujarnya.
 Ia juga menambahkan, bahwa membuka usaha di masa pandemi tetap harus dijalani dalam kondisi apa pun, baik untung maupun rugi. Apa pun hasilnya tetap harus dijalani. "Mau rame atau sepi harus diterima. Semua risiko harus diterima," tambahnya.
Saat ditanya mengenai rencana pengembangan bisnis kafenya, Wisnu menjawab ingin terus menambah dan menggiatkan promosi kafenya melalui media sosial, teurtama Instagram. Ia juga berkeinginan untuk dapat mengadakan event tentang fotografi. "Event apa saja, yang penting tentang fotografi. Pameran mungkin di sini. Nanti hasil foto temen-temen komunitas saya pajang di sini," lengkapnya.
Sementara itu, ketika ditanya mengenai omzet, Wisnu mengatakan sudah cukup bagus di masa pandemi seperti ini. "Kurang lebih 10 juta per bulannya," ucap Wisnu. Ia juga berharap, semoga ke depannya omzet tersebut akan terus bergerak naik agar ia bisa mengembangkan usaha kafenya menjadi lebih baik, terutama dalam memberikan pelayanan bagi para pelanggan, baik fasilitas maupun yang lainnya.
Wisnu, selaku pemilik 6 Miles Coffee, berharap agar usahanya dapat terus berjalan dalam kondisi apa pun dan dapat terus berkembang. Wisnu juga berkeingian, jika kafenya semakin maju, ia akan menomorsatukan kesejahteraan karyawannya. Ia juga berharap kafenya selalu bisa menjadi wadah bagi rekan-rekan komunitasnya untuk terus produktif dalam berkarya, saling berbagi ilmu, dan terutama menjalin silaturahmi antara satu dengan yang lainnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H