Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baku dan gaul sering digunakan oleh remaja ketika berinteraksi dengan temannya. Misalnya dalam percakapan:
Remaja 1 : "Ayo gaes kita ke kelas udah ada dosennya" Remaja 2 : "gaskeun, bre" (ayo, kawan)
Remaja 3 : "sans dulu gak sii" (santai aja dulu) Remaja 1 : " masalahnya sudah ada dosennya" Remaja 5 : "aman udah" (tenang aja)
Karena seorang remaja ingin terlihat pintar dan gaul, timbul penggabungan bahasa asing, sekalipun saat berinteraksi dengan gurunya, misalnya:
mahasiswa 1 : "Sorry Pak, telat?"
Guru 2: "kenapa kamu terlambat"
Mahasiswa 3 : "tadi saya and Jamal sarapan dulu" Guru 4: "Nanti jangan diulangi lagi!"
Mahasiswa 5 : "Okey, Pak".
Beberapa contoh kata bahasa gaul di kalangan remaja Indonesia, antara lain:
*GUE. Kata ini merupakan bahasa "resmi" yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang (terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut "Saya/Aku". Kata ini merupakan bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem dikenal orang.
*LO/ LU. Kata ini sama seperti "Gue" yang sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut "Anda/Kamu".