" Jadikan Ancol setaraf dengan Disneyland-nya Amerika" tegas Gubernur menjawab proposal Ciputra tersebut.
Mendapat amanat yang sangat besar tersebut, Ciputra sempat kaget. " Disneyland yang bang Ali pesankan adalah " emas" sedang yang ada di depan saya sungguh-sungguh kotoran dan rongsokan" kenang Ciputra menggambarkan kondisi kawasan Ancol saat itu.
Namun Ciputra tak mau menyerah. Sebagai enterpreneurs muda berbakat akhirnya Ciputra menjawab tantangan sang Gubernur tersebut dengan melakukan tiga langkah penting yaitu:
1.Menggunakan Imajinasi Kreatif untuk melihat sebuah permasalahan dengan kaca mata seorang enterpreneur. " Ditempat kumuh itu saya membayangkan sesuatu yang serba kreatif. Saya tidak terpaku pada hambatan, kelemahan, kdan kekuarangan yang ada. Fokus saya pada potensi dan peluang yang dapat saya raih. " tulis Ciputra.
2.Inovasi; Ciputra membuat formula creative subsidy untuk menciptakan profil yaitu dengan cara menjual sebagian area Ancol untuk mendapatkan modal dana segar, menyewakan sebagian wilayah tersebut untuk biaya membangun sarana rekreasi. "kreativitas bukan hanya diperlukan dalam rangcang bangun semata. Bagi seorang enterpreneur, kreativitas masuk menjelajah ke ranah keungan" tambah tokoh ini.
3.Berani mengambil resiko terukur. "ini langkah yang saya ambil setelah penciptaan peluang dan inovasi. Saya mengambil kredit dari bank dan ternyata bank bukan saja memintan kolateral namun meminta jaminan pribadi saya. Sebagai seorang enterpreneur resiko ini saya ambil karena saya memiliki keyakinan akan keberhasilan Ancol" tulis tokoh ini dibuku best selllernya.
Dengan sentuhan enterpreneurhsip " mengubah sampah menjadi emas" diatas, Ancol berhasil menapaki tahapan self enterpreneur dan bisnis manajemen hingga saat ini telah berada dipuncak tahapan bisnis yaitu ala bradley J. Sugars diatas yakni investor dan enterpreneurship.
Ciputra mengawali nya dengan membangun teater mobil tahun 1970- yang serta mertaberhasil menarik perhatian wisatawan dalam negeri saat itu. Berbagai inovasi lainnya terus ditorehkan perusahaan ini, seiring dengan kemajuan zaman dan perkembangan standar hidup warga bangsa.Kini di taman Impian Jaya Ancol tersebut tersedia beragam sarana prasarana yang bisa memanjakan pengungjungnya dari anak-anak, orang tua hingga kakek nenek atau anggota lengkap keluarga seperti: Dunia Fantasi, Gelanggang Samudra, Atlantis Water Adventure, Pasar Seni, Seaworld Indonesia, Marina, Pantai Carnaval, Pantai Festival, Taman Pantai, Hailai Mercure, Padang Golf Ancol, Kereta Gantung Gondola, Ice World, Pulau Bidadari dan lain sebagainya. Bagi wisatawan daerah yang mau menginap pun disiapkan hotel dan penginapan lainnya seperti: Putri Duyung Cottage, Hotel Mercure, Hotel Wisata , Ancol Mansion.
Ciputra memang kini tidak lagi memimpin Ancol. Day to day kegiatan operasional Ancol telah dikelola oleh manajamen professional. Namun manajemen PJA tidak berhenti berinovasi dan tidak juga mau berpuas diri atas beragam capaian prestasi tersebut. Meski telah sukses menjadi Wisata kelas wahid di Indonesia, manajemen perusahaan tak berhenti berkreasi dan melakukan ekspansi ( faktor kali). Sebagai Investor,manajemen PT. Ancol kini sedang berekspansi keberbagai daerah untuk membuat factor kali bisnis serta merezuvenasi etos entrepreneurship anak bangsa.
Menurut situs resmi PJA, kini, Taman Impian Jaya Ancol yang berdiri pada lahan seluas 552 hektar, telah menjadi tempat wisata dan rekreasi permainan terbesar dan terlengkap di Indonesia. Saat ini, mayoritas sahamnya dikuasai oleh Pemda DKI Jakarta, Media Nusantara Citra, PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia, PT Global Informasi Bermutu, Indosat, Smartfren, Global Mediacom, Sun TV, & Bhakti Investama. dan dana yang di keluarkan mencapai Rp. 9 triliyun.
Sejarah perjalanan Taman Impian Ancol atau Ancol Jakarta Bay City dengan demikian, merupakan kisah yang menakjubkan. Perjalanannya kisahnya tak hanya berpengaruh penting dalam sejarah sosial dan perkembangan wisata ditanah air, tetapi lebih dari itu juga merupakan lambang perkembangan sprit dan kreativitas entrepreneursanak bangsa.
Penutup
Dengan catatan diatas, penulis mengajak para generasi muda dan warga bangsa ini agar menyempatkan diri ke Ancol untuk menikmati eksotisme wisatanya, tetapi juga jangan lupa menelisik filosofi para entrepreneurs jenius yang telah mengubah Ancol dari Rawa-rawa atau sampah menjadi Emas. Kalau Ciputra dan Manajemen PT Ancol bisa, tentu kita semua pun bisa melakukannya. Salam perjuangan.
[caption id="attachment_78643" align="aligncenter" width="597" caption="Tak kenal lelah mengkampanyekan sprit enterpreneurship "]