Mohon tunggu...
DH. ISMAIL Motivator
DH. ISMAIL Motivator Mohon Tunggu... -

DH.ismail, M.Si Penulis buku Rahasia sukses para juara dan etos bisnis tiada merugi. Saat ini aktif sebagai Pengusaha dan Pemimpin Redaksi majalah CSR Review, serta Wakil Pemimpin Umum Majalah JSR. Tokoh muda ini juga aktif memberikan konsultasi dibidang pengembangan diri dan kewirausahaan bagi UMKM di berbagai daerah.

Selanjutnya

Tutup

Money

Ancol Jakarta Bay City & Pesona Kewirausahaan Anak Bangsa

5 Desember 2010   14:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:59 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Manusia yang berakal sehat mengadaptasikan diri dengan lingkungannya. Manusia yang tidak berakal sehat mengadaptasikan lingkungan dengan dirinya".

Memikirkan kutipan diatas, penulis semakin yakin dengan ungkapan bijak yang mengatakan, bahwa orang yang berkarakterjuara akan mengubah lingkungan, sementara hanya orang yang biasa-biasa saja akan terkooptasi oleh lingkungan.

Kesan ini pula yang penulis rekam dari seorang maestro bisnis kelas dunia Richard Branson yang baru-baru ini berkunjung ke Indonesia.

" Yang paling penting buatlah sesuatu yang anda dapat banggakan……..itulah yang selalu menjadi filosofi bisnis saya. Sejujurnya saya katakan, saya tidak pernah terjun dalam bisnis untuk menghasilkan uang. Kalau itu satu-satunya motif anda, saya rasa anda lebih baik tidak melakukan apa-apa" tegas tokoh ini.

Tampaknya spirit dan etos bisnis par-excellent ini pula yang membuat manajemen Ancol berhasil menapaki tangga-tangga bisnis perusahaan sebagaimana diintrodusir Bradley J. Sugars yaitu: Pekerja mandiri ( self bisnis), tingkatan manajer, tingkat pemilik atau pemimpin, tingkatan investor hingga tingkatan wirausahawan.

Bagi orang awam, mungkin tingkatan perkembangan usaha ala Bradley Sugars diatas dipandang hanya sebatas istilah atau kategori saja. Namun tidak demikian bagi seorang pelaku usaha. Bila kita menelisik laporan berbagai riset tentang peluang tumbuh dan gagalnya sebuah bisnis di seluruh dunia pada masing-masing tingkatan diatas, maka anda akan sangat kaget melihat kemajuan Ancol.

Hasil riset diatas mengatakan, hanya 5 %, dari seluruh pengusaha pada tingkatan self bisnis yang berhasil naik ke level bisnis manajemen. Artinya 95 % pebinis lainnya gagal dan atau bangkrut.

Selanjutnya dari 5% pelaku usaha yang berhasil naik kelas ke strata bussness manajemen, 95% akan gagal melaju ke level bisnis berikutnya yaitu level Bussness Owner dan hanya 5% yang selamat dari lobang jarum, demikian berlaku untuk level bisnis berikutnya. Akumulasi jebakan-jebakan bisnis yang nyaris menggelincirkan banyak pengusaha pada setiap tingkatan diatas tersebutlah yang menjadi jawaban, kenapa jumlah pengusaha nasional kita saat ini tak lebih dari 500 ribu orang dan hanya 10% dari angka itu yang menjadi Anggota KADIN ( DH.Ismail: etos bisnis Tiada Merugi )

Sekali lagi pada tataran transformasi etos entrepreneurship inilah pesona PJA harus dilihat sehingga mampu menjadi taman wisata raksasa kebanggaan Warga Bangsa dan sekaligus menjadi sekolah wirausaha terbaik bagi karyawan dan stakeholdernya.

Kewirausahaan Mengubah Masa Bangsa dan Masa Depan Anda.

Umumnya pendirian sebuah binis dalam bentuk apapun selalu dimulai dari tahapan awal ini yakni self bisnis. Pada tahapan paling krusial ini, seorang pemimpin bisnis masih ikut bekerja meletakkan fondasi perusahaan dibantu oleh beberapa karyawan.Hal yang sama terjadi pada Ancol. Dengan sangat baik ir Ciputra menuliskan dalam bukunya berjudul "Ciputra Quantum Leap Enterpreneurship mengubah masa depan bangsa dan masa depan anda" menuliskan bahwa tahun 1967 dalam kapasitasnya sebagai CEO Pembangunan Jaya mengajukan konsep pengembangan kawasan Ancol kepada Gubernur DKI Ali Sadikin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun