Adler memberi kesimpulan bahwa agresif itu lebih penting dari pada seksualitas. Kemudian impuls agresif itu diganti dengan “hasrat dan kekuasaan”. Karena itu tujuan akhir manusia menurut Adler yaitu : Menjadi Agresif, menjadi berkuasa, dan menjadi superior. Superioritas adalah perjuangan ke arah kesempurnaan. Ia merupakan dorongan kuat ke atas. Perjuangan ini sifatnya bawaan, dan merupaka bagian dari hidup. Dari lahir sampai mati perjuangan ke arah superioritas itu membawa sang pribadi dari satu tahap perkembangan ke perkemabangan lainnya.
Inferoritas dan Kompensasi
Adler mengemukakan bahwa yang menentukan letak gangguan tertentu adalah inferoritas dasar pada bagian itu, suatu inferoritas yang timbul karena hereditas maupun karena kelainan sesuatu dalam perkembangan. Selanjutnya ia mengamati orang cacat sering kali mengkompensasikan kelemahan itu dengan jalan memperkuat latihan secara intensif, misalnya Theodore Roosevelt yang lemah pada masa mudanya, tetapi berkat latihan yang sistematik akhirnya menjadi orang yang berfisik tegap.
Perasaan inferoritas merupakan perasaan yang muncul akibat kekurangan psikologis atau sosial yang dirasakan secara subjektif maupun yang muncul dari kelemahan atau cacat tubuh. Adler menyatakan inferoritas dengan “feminitas” dan kompensasinya disebut “protes maskulin”.
Adler menyatakan bahwa inferiritas bukan suatu tanda abnormalitas; melainkan penyebab segala bentuk penyempurnaan dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, manusia di dorong oleh kebutuhan untuk mengatasi inferoritasnya dan ditarik hasrat menjadi superior. Bagi Adler tujuan hidup adalah kesempurnaan bukan kenikmatan.
Minat Sosial
Minat Sosial berupa individu membantu masyarakat mencapai tujuan terciptanya masyarakat yang sempurna. Minat sosial merupakan kompensasi sejati dan tidak dapat dielakan bagi semua kelemahan manusia. Adler yakin bahwa minat sosial bersifat bawaan, karena itu ia menyediakan banyak waktu untuk mendirikan klinik bimbingan anak-anak, dan mendidik masyarakat tentang cara yang tepat dalam mengasuh anak.
Manusia didorong oleh nafsu akan kekuasaan dan didominasi yang tak terpuaskan oleh nafsu kekuasaan untuk mengkompensasikan suatu perasaaan inferoritas yang dalam dan tersembunyi. Di mata Adler tua, manusia dimotivasi oleh minat sosial bawaan yang menyebabkan ia menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
Gaya Hidup