Mohon tunggu...
Dexter Ezekiel Karjantoro
Dexter Ezekiel Karjantoro Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Murid

Murid di SMA KANISIUS JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Elon Musk Hadir di Bali untuk Meluncurkan Starlink! Apa itu Starlink?

20 Mei 2024   21:07 Diperbarui: 21 Mei 2024   14:13 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Minggu (18/5/2024), Elon Musk mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Elon Musk saat tiba di Indonesia disambut langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menkoi Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan. 

CEO SpaceX dan Tesla ini hadir di Indonesia untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 serta untuk  meluncurkan Starlink di Indonesia. Elon musk menyatakan dalam postingan X (Sebelumnya Twitter), bahwa dia merasa terhormat untuk meluncurkan Starlink di Indonesia.

Sekarang anda mungkin berpikir, apa itu Starlink?

Starlink adalah proyek ambisius dari SpaceX  yang didirikan oleh Elon Musk sejak tahun 2015.  Starlink bertujuan untuk menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi ke seluruh dunia dengan menggunakan konstelasi satelit yang mengorbit rendah di sekitar bumi. 

Tidak seperti satelit komunikasi tradisional yang berada di orbit geostasioner yang lebih tinggi. Teknologi yang digunakan oleh Starlink memanfaatkan konsep low earth orbit (LEO), yang diklaim dapat merevolusi konektivitas internet di seluruh dunia.  

Pada dasarnya, bedanya layanan internet Starlink dan layanan internet yang sudah tersedia di Indonesia adalah koneksinya melalui satelit dan bukan menggunakan kabel fiber optic.

Starlink akan memancarkan jaringan broadband ke bumi melalui satelit-satelit kecil yang dimiliki. Satelit kecil tersebut juga akan berkomunikasi dengan terminal pengguna di darat. Pengguna Starlink memerlukan antena khusus yang disebut "Dishy". 

Antena ini secara otomatis akan menghubungkan dan melacak satelit Starlink yang melintas di atasnya. Dengan teknologi ini, pengguna dapat menikmati internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah, bahkan di daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan kabel atau fiber optik.

Indonesia, dengan ribuan pulau dan medan geografis yang menantang, sering menghadapi kesulitan dalam menyediakan akses internet yang merata. Starlink menawarkan solusi yang potensial untuk mengatasi tantangan ini. Dengan teknologi satelitnya, Starlink dapat memberikan akses internet ke daerah-daerah terpencil dan pedesaan yang sebelumnya tidak terlayani ol

Starlink pada awalnya  dikhawatirkan akan merugikan Indonesia dengan mengganggu  pasaran penyedia jasa layanan internet lokal yang sudah terlebih dahulu beroperasi. Kompetisi antara layanan internet lokal dan Starlink tentunya tidak bisa dihindarkan. Tetapi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyadari bahwa adanya potensi persaingan dengan penyedia layanan internet lokal . Beliau tetap menegaskan bahwa perusahaan asing boleh beroperasi  di Indonesia dengan tetap mematuhi peraturan yang sudah berlaku(15/5/2024).

Kehadiran Starlink di Indonesia diperkirakan akan memberikan dampak positif yang signifikan secara ekonomi dan sosial. Akses internet yang lebih baik akan mendorong perkembangan ekonomi digital, pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan telemedis, dan berbagai sektor lainnya. 

Starlink juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil dengan membuka akses informasi dan komunikasi yang lebih luas melalui internet yang mudah dijangkau.

Dengan diluncurkannya Starlink di Bali, Indonesia sekarang resmi ikut serta dalam balapan penerapan teknologi internet satelit secara nasional. Jika Indoensia berhasil mengimplementasi teknologi internet satelit secara nasional, diharapkan bahwa semua penduduk dapat menikmati manfaat dari koneksi internet yang cepat. Mulai dari penduduk perkotaan, hingga ke para penduduk di desa terpencil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun